webnovel

TBDS| 87

Liam kembali ke ruang tamu, bergabung dengan sang ayah, dan Flower.

--

Namanya juga tinggal berjauhan, bahkan tidak saling berkirim kabar, semenjak terpisah oleh malam mengerikan itu. Wajar apabila Marcell mau pun Lovely, seringkali disergap kerinduan.

Sebagai mahasiswa, berbekal sebuah mobil, Marcell rela menggadaikan mobil kesayangannya pada Lucas.

"Apakah Mr. Marco sudah tidak mau membiayai kuliahmu?"

"Tidak."

"Lalu, kau butuh uang untuk apa?"

"Sisa uangku dirampas oleh, Marco."

Lucas terkesiap. "Apa? Aku tidak salah dengar, kan?"

Marcell menggeleng pelan. Sungguh, dia sedang tidak mau menjelaskan apa pun. Yang dia inginkan saat ini, secepatnya sampai di London.

"Bisa kau jelaskan lebih dulu. Kenapa Mr. Marco merampas uang-uangmu?"

"Kedatanganku ke sini, karena aku perlu uang. Kau mau memberiku atau tidak?"

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant