Pelayan datang untuk membantu menyiapkan apa yang diperlukan. Begitu Han Yiyue menyadari keberadaan orang asing, dia segera mengendurkan tarikannya, menurunkan penutup kepala, dan duduk dengan benar. Rasa malu di hatinya tidak diakibatkan oleh kedatangan pelayan, tetapi oleh senyum lembut He Xi Huan. Laki-laki itu benar-benar menertawakannya. Oh, tidak. Dia menertawakan sikap konyolnya.
Han Yiyue mengabaikan He Xi Huan memilih fokus pada makanan yang diletakkan di meja mereka. Menjepit sumpit dan bersiap untuk makan. Lalu, suara menggoda He Xi Huan terdengar seakan menghancurkan kebahagiaan kecilnya.
"Bukankah kamu hanya ingin menemaniku makan?"
Makna jelas mengatakan jika Han Yiyue tidak makan, tetapi hanya menemani makan. Candaan biasa yang berhasil menghancurkan hati Han Yiyue. Sebagai laki-laki sejati yang memiliki ego, dia merasa hampir kehilangan harga diri. Dengan tenang meletakkan sumpit ke tempat semula dan tersenyum kecil.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com