webnovel

Menunggu

"Kau takut," sebuah suara samar kudengar. "Apa yang kau takutkan?" suara seorang anak kecil, aku seperti mengenalnya. "Kenapa harus takut?" sebuah bayangan muncul diantara gelapnya ruanganku yang hanya berpenerangan sebuah lilin. "Jangan takut, aku tidak akan melukaimu" makhluk hitam, anak kecil itu berjalan pelan menuju tempatku berada. Aku melihat jejak kaki hitam yang dia buat di atas lantai kayu ruanganku.

"Kau...!" aku mengingatnya dia adalah yang menolongku. "Kau kemana saja?!" aku berjalan ke arahnya. "Apa kau tahu apa yang teman-temanmu lakukan?" dia melihatku kebingungan. Bagaimana sepasang manik bara itu menatapku. "Kalian menyerang kami!" aku berusaha menjelaskannya kejadian beberapa hari yang lalu.

"Kami?"

"Iya kalian," aku tidak memiliki bukti apapun, andai ponselku bisa bekerja di sini.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant