"Ayo kita berjalan." Chu Sihan memeluk pundak Lu Sheng dan berjalan melewati hantu-hantu perempuan ini.
"Nona itu adalah manusia. Namun dia juga tidak sepenuhnya manusia." Sesosok hantu perempuan melipat kedua tangannya di depan. Kemudian, dia berkata dengan lembut sambil menatap ke belakang punggung Lu Sheng.
"Apa yang dimaksud kak Rong'er?" Hantu perempuan yang tadi ingin merangkul lengan Chu Sihan tersebut bertanya.
Hantu perempuan yang dipanggil Rong'er itu berkata, "Dia mungkin adalah pendeta Taoisme."
"Pendeta?" Para hantu perempuan baru menyadari, "Pantas saja, dia tidak takut sama kita."
"Sudah, untuk apa kita mengurus sebanyak ini?" Salah satu hantu perempuan maju selangkah dan berkata sambil tersenyum, "jarang sekali Yang Mulia membawa seorang gadis pulang. Kita seharusnya ikut senang."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com