Hanjo ingin membayangkan ia menjalani hukuman. Tinggal di penjara. Menjalani hari-hari dalam kawasan terbatas yang dikelilingi tembok tinggi. Bermalam dan tidur di kamar berpintu terali besi. Hidup dengan jadual yang padat. Penuh makian dan bentakkan. Bertengkar. Berkelahi.
Tak sekali dua kali ia nonton film tentang kehidupan dalam penjara. Semuanya menggambarkan kehidupan yang keras, suasana yang hitam kelam, hari-hari keras penuh makian dan perkelahian. Tak ada ketenangan.
Namun sama sekali tidak tergambar bayangan itu dalam kepalanya. Di kepalanya masih tergambar rumah indah bertingkat dengan halaman yang luas. Pagi-pagi keluar rumah dengan mobil mewah. Masuk kantor seraya menjawab sapaan dengan anggukan dan tarikan bibir. Lalu di duduk di ruangan kerja yang dingin. Lambaikan tangan pada tiga sekretaris yang bergegas datang melenggok membawa senyuman.
Hanya itu yang ada dalam kepalanya. Tak ada yang lain.
*
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com