Inge membawa kerutan di wajahnya ke kursi jati bulat kecil. Duduk. Menopang dagu dengan kedua tangan. Menghadapkan muka pada Hanjo. Memandang tidak berkedip. Hanjo tidak menanggapi. Pura-pura tidak ada apa-apa.
"Kenapa diam saja?"
"Tak diam."
"Baru ini ngomongnya. Tadi itu"
"Ngomong aku sama Meisa."
"Sama aku?"
"Kamu di dalam mana bisa ngomong."
Meisa melerai lagi. "Udah, udah. Mau ngomong apalagi?"
"Ngomong tentang aturan."
Hanjo memandang dengan tanya. Tidak bersuara.
"Aturan apa?" tanya Meisa.
"Aturan bahwa orang yang belum mandi tidak boleh tidur dekat orang yang sudah wangi."
Hanjo menahan tawa. "Bagaimana. Ulangi lagi."
"Ya, ulangi lagi. Belum jelas betul maksudnya," tanggap Meisa pula.
"Orang yang belum mandi tidak boleh tidur dekat orang yang sudah wangi!" ulang Inge.
"Sekali lagi. Dengan ya. Aku ulangi, orang yang belum mandi tidak boleh tidur dekat orang yang sudah wangi!
Hanjo dan Meisa saling melihat.
"Bagaimana? Siapa yang setuju?"
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com