webnovel

223

Satu jam kemudian...

Seorang gadis membuka kedua kelopak matanya perlahan. Tiba- tiba salah satu lengan terangkat ke atas, menutupi sepasang mata dari seberkas cahaya. Butuh waktu seperkian detik untuk membiasakan diri terhadap cahaya matahari yang berhasil masuk ke dalam kamar melalui sela- sela jendela. Setelah menyesuaikan diri ia segera menurunkan tangan tersebut.

"Kau sudah terbangun? Bagaimana perasaanmu? Sudah lebih dari sebelumnya?" cecar Audy penuh rasa antusias.

"Hmm" gumam Megan sambil mengubah posisinya menjadi duduk bersandar pada headboard ranjang.

"Ini minumlah selagi masih hangat." ucap Audy yang telah sigap mengambilkan segelas air minum untuk sahabatnya.

Megan tidak menolak sedikitpun tawaran gadis itu. Mengingat tenggorokannya terasa kering dan tidak nyaman. Ia langsung meneguk air minum tersebut hingga habis tidak tersisa. Sebenarnya ia terbangun sejak Aland memasuki kamarnya. Namun, entah mengapa ia kembali terlelap setelah merenung cukup lama.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant