Rivan menggigit bibirnya selama beberapa detik. Ketika dia melepas gigitannya, cairan gelap menyembul dari bekas gigitannya. Dia berusaha keras menguasai diri lalu bicara lagi. Dia ingat dengan jelas setiap kejadian yang membuatnya berpikir untuk menghabisi Arleta.
Hari itu, Rivan membuka pintu apartemen Arleta seperti biasa. Dia sudah tahu kode aksesnya, jadi dia bisa masuk kapan saja tanpa memberitahu Arleta. Kode akses itu diberikan sendiri oleh Arleta kepadanya dengan alasan untuk mempermudahnya keluar masuk, sebab ketika Arleta sedang fokus menggambar, tidak mau beranjak dari meja kerjanya, sekalipun membukakan pintu untuk orang yang merawatnya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com