"Kau hebat. Biasanya ingatan mudah terdistorsi. Sekarang, aku jadi penasaran bagaimana kau mengelola otakmu," kata Azaila si penjaga ruang. Dia masih saja bicara dengan nada melengking, seolah-olah berada di medan perang, dia mengintimidasi musuh dengan suaranya. Setelah mengatakannya dengan tekanan yang hampir mengagetkan semuanya, Azaila si penjaga ruang itu menenggak arak seperti tak peduli dengan kelanjutan anugerah yang dimiliki Theria, sebagai makhluk yang juga tidak bisa melupakan aroma. Azaila si penjaga ruang ini, satu-satunya makhluk di dalam ruangan itu yang minta arak dan meminumnya sendiri.
Kata-kata Elia jadi memancing keingintahuan Elia. Bagaimana ingatan akan aroma itu bekerja?
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com