Tiba-tiba, Soni setuju dengan kata-kata Netizen yang menyebut kritikan media mainstream hanya membuktikan kekuasaan Mera Enterprise tak terbatas. Dia semakin menjadi dalam membangun bisnis, dari kilang minyak sampai mall.
"Sial! ada apa dengan karya seni ini," Soni bergidik merinding ketika dia melihat kepala seorang perempuan menyembul dari dalam kaleng minyak mentah. Perempuan itu melotot dengan wajah berlumuran minyak mentah kental, rambutnya seperti menyatu dengan minyak itu. Tidak ada lagi wajah cantik, yang ada hanya wajah terteror sesuatu. Mulutnya terngaga lebar dan lidahnya seperti dipotong. Visual itu tak begitu jelas karena dari dalam mulut perempuan itu keluar lelehan minyak kental.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com