Sayap Merah menikmati kecepatan yang membuat mereka lekas sampai ke titik yang menurut Max sebagai tempat aman untuk menggunakan Makhluk ke Mana Saja. Sayap Merah tertawa terbahak-bahak selama perjalanan. Entah apa yang membuatnya geli. Kalau dipikirkan lagi, rasanya tidak ada apapun yang sampai bisa memicu tawa sampai terpingkal-pingkal. Max sendiri heran pada Sayap Awan, dia tak menyangka terpaan angin di wajah Sayap Awan bisa membuatnya tertawa.
"Apa yang lucu? apa wajahku terlihat lucu?" Max benar-benar ingin tahu apa yang membuat Sayap Awan tertawa seperti tadi. Di sisi lain, Max jadi kasihan pada Xi Xi yang justru kelihatan sangat mual.
"Entahlah, aku juga tak tahu. Aku hanya merasa geli. Mulai dari leher, sampai seluruh tubuhku geli, aku jadi tak tahan untuk tak tertawa," Sayap Awan menjawab dengan tawa yang masih belum habis.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com