Sayap Awan bersemangat mendengar kelanjutan cerita dari Max tentang Osiris.
"Saat aku sedang mengamati bagian matanya, dia membuka mata, rasanya aku seperti berada di atas tanah yang bergoyang karena gempa. Aku kaget dan itu membuatku hampir terjatuh ke jurang. Luar biasanya ... Osiris menangkapku. Dia juga menurunkanku dengan hati-hati ke sisi hutan Pohon Gayam. Sejak saat itu, aku merasa Osiris makhluk yang baik. Setelah meletakanku, dia memunggungiku. Dia melanjutkan kerjanya. Aku mengamatinya seharian. Aku tak tahu cara bicara dengan Raksasa, aku tak belajar bahasa Raksasa. Aku juga tak berpikir untuk pulang dan bertanya pada yang lain, karena ku pikir mereka pasti mengabaikanku. Mereka tak tahu ada raksasa di sini."
Max memperbaiki sikap duduknya. Dia memilih bersandar pada tanah. Punggungnya terasa lebih nyaman karena itu.
Dalam hati, Sayap Awan bertanya-tanya, seberapa kesepian Matsyendra di masa lalu?
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com