Raka tidak tahu. Tapi yang jelas, saat ini dia sangat ingin sekali bertemu dengan Eyang Kasepuhan. Orang tua yang dimaksudkan sebelumnya.
Sementara itu, rombongan anggota Partai Pengemis Golongan Putih yang tersisa terus berjalan menyusuri hutan yang lebat itu. Mereka berjalan dengan tenang dan santai. Tapi dengan catatan selalu berada dalam keadaan siap siaga. Mereka waspada terhadap segala macam kemungkinan yang bakal terjadi.
Hutan yang lebat, hawa yang dingin. Mereka sudah berjalan cukup lama, tapi kenapa belum sampai juga? Padahal orang-orang itu berjalan ke arah yang sudah seharusnya.
Apakah semua itu diakibatkan karena mereka merasa dirinya telalu lelah?
Tiada yang tahu akan hal tersebut.
Jauh di sana, cahaya keemasan mulai muncul dari balik bukit yang hijau. Kegelapan yang mencekam akhirnya sirna juga. Cahaya sinar yang akan menerangi alam mayapada perlahan mulai naik tinggi.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com