Jantung Pendekar Pedang Pencabut Nyawa berdetak lebih kencang saat dia melihat pedang pusaka itu. Walaupun baru kali ini melihatnya di depan mata, tetapi sudah sejak lama dia mendengar cerita keampuhan pedang tersebut.
Dulu, jika selesai berlatih, Eyang Pancala Sukma selalu mengajak Raka Kamandaka berbicara. Baik itu bicara mengenai ilmu kehidupan, maupun bicara tentang dunia persilatan.
Pendekar Pedang Pencabut Nyawa masih ingat saat itu gurunya pernah berkata. "Raka, jika kau melihat Pedang Sembilan Racun, lalu dirimu tidak punya keyakinan untuk menghadapinya, lebih baik kau mundur. Jangan terlalu mengambil resiko. Sebab pedang itu tidak pernah mengenal ampun apabila sudah berhadapan dengan musuh."
Perkataan itu masih terbayang dengan jelas. Malah kapan dan di mana Eyang Pancala Sukma mengucapkan hal tersebut, Raka pun masih sangat mengingatnya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com