Tubuh ketiga wanita cantik itu segera melompat scara bersamaan. Pedang Pencabut Nyawa milik Raka Kamandaka hanya lewat setengan jengkal dari bawah kakinya.
Di tengah udara, Tiga Dewa Bunga kembali melakukan gerakan lain. Masing-masing tubuh yang menggiurkan itu bergerak ke segala arah. Sesaat berikutnya mereka sudah berada di tiga penjuru berbeda.
Wushh!!!
Sebuah hembusan angin berhawa panas datang menerjang ke arah Raka setelah Dewi Melati mengayunkan pusakanya.
Sebelum angin itu menerjang tubuh, Raka kembali merasakan adanya bahaya lain. Dua selendang Dewi Anggrek yang bergerak-gerak seperti ular berbisa sudah melesat memberikan ancaman ke arah pinggang dan lehernya.
Disusul kemudian dari arah lain sudah datang pula belasan tusukan pedang yang diberikan oleh Dewi Cempaka.
Tiga Dewi Bunga sepertinya sudah mengeluarkan kemampuannya masing-masing hingga ke titik tertinggi. Hal ini dapat terlihat dari bagaimana cara mereka melancarkan serangannya ke arah lawan.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com