webnovel

Kepala terputus

Suatu hari, di sebuah Desa pedalaman perbatasan Jawa Barat dan Jawa Tengah. Sebuah Desa, dikelilingi oleh perkebunan kopi dan tembakau yang luas. Langit malam dipenuhi bintang berkelip dan sinar bulan yang indah. Udara yang sejuk dan bebas polusi. Tidak ada suara bising para pengguna jalan, kecuali masa panen.

Minimnya aliran listrik, membuat warga desa harus bijak dalam penggunaan listrik. Suasana yang sepi di atas bukit, berjarak 200 m dari pedesaan. Sepasang kekasih, sedang berkencan menikmati indahnya bulan.

"Akhirnya, bisa berdua denganmu Dinda," ujar seorang pemuda mengenakan kaos putih, celana hitam bahan dan sarung selempang.

"Iya, tiga tahun lamanya Dinda menanti kedatanganmu Rudi."

"Maaf, demi menikahimu terpaksa aku merantau ke kota," sambil memegang kedua tangannya.

"Dinda bahagia, punya kekasih pekerja keras kayak akang!" puji gadis itu sambil memeluknya. "Tapi, apa akang mau menerima Dinda apa adanya?"

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant