webnovel

Hampa

Di sela kesibukan, Luna sempatkan untuk mencium pipinya membuat Fadil semakin bersemangat. Selesai menutup warung, Sarah dan Luna mencium pipi Fadil secara bersamaan lalu memeluknya selama tiga puluh detik. Setelah itu, mereka berdua masuk ke dalam rumah dan bersantai menikmati waktu malam. Waktu seketika berhenti, semua yang ada disekitarnya terdiam seperti patung. Kedua mata dan mulutnya terbuka lebar, menatap kosong wajah berada di depannya. Hingga akhirnya, dia pun sadar ketika seorang pelanggan memanggilnya dengan cukup keras.

"Mas! Mas! Gosong Mas! ujar seorang pelanggan dengan sangat lantang menyadarkan Fadil dari lamunannya.

"Ya ampun!" terkejut melihat nasi goreng buatannya yang telah gosong.

"Mas Fadil, lain kali kalau kerja itu jangan melamun," kata Pak Lurah menasehati Fadil.

"Maaf Pak Lurah, sepertinya saya lagi kurang sehat," balasnya.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant