Sinar mentari terbangun dari tidurnya, suara ayam jago pun berkokok. Burung-burung berterbangan, sembari berkicau menyambut indahnya pagi. Para buruh dan pelajar, mulai memadati jalanan utama. Juga, para pedagang mulai menjajakan dagangannya demi sesuap nasi. Suara bising, kendaraan bermotor mulai terdengar. Secara perlahan kedua mata Fadil mulai terbuka. Tubuhnya terasa berat, seperti ada sesuatu yang menahannya untuk bergerak.
Kasur yang luas mulai terasa sempit. Pemuda itu tersenyum, saat melihat Sarah memeluknya dengan erat. Kedua matanya terpejam, sembari tersenyum manis. Dia mengusap kepalanya secara perlahan. Kemudian, dia pun mendekati wajahnya secara perlahan. Kedua matanya tiba-tiba saja terbuka, lalu ia menciumnya hingga pemuda itu tak berkedip.
"Selamat pagi sayang," ucapnya membuat Fadil tersipu malu.
"Pagi," balasnya sembari memalingkan wajahnya.
"Barusan kamu mau menciumku ya?" goda Sarah kepada Fadil.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com