"Apa Nyonya Muda Kedua bisa bermain mahjong? Nyonya Muda Pertama sangat hebat dalam permainan itu. Tentunya Nyonya Muda Kedua juga pasti bisa, kan?"
Nyonya Li bertanya dengan antusias.
Yan Jinyi mengernyit samar, 'Bukankah ucapannya terdengar ambigu?'
Tapi mengenai mahjong, Jinyi bahkan telah memainkan dua game mahjong di ponselnya, dan dia sudah bosan setengah mati.
"Tidak bisa."
Nyonya Li tampak terkejut, "Oh, sayang sekali Nyonya Muda Kedua tidak bisa bermain mahjong."
"Apa Nyonya Li bisa bermain game tembak-menembak?" Yan Jinyi tiba-tiba bertanya balik.
Nyonya Li tertegun sejenak, lalu menggelengkan kepalanya, "Oh, tidak bisa. Saya biasanya sibuk dengan pekerjaan rumah dan harus mengelola yayasan amal Keluarga Li. Saya tidak sebebas Nyonya Muda Kedua yang masih bisa bermain game."
Yan Jinyi pura-pura tidak mendengar penghinaan yang ada dalam kata-kata Nyonya Li, "Oh, sayang sekali."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com