Masuk ke dalam rumah, sosok cantik dan dewasa itu jelas dalam suasana hati yang baik, dia kemudian berkata " Bagaimana kuliah perama kamu hari ini sayang?" wanita cantik dewasa itu berbicara
"Bagus Bu, banyak teman yang menyenangkan dan....(memerah memikirkan sesuatu) tampaknya tidak akan menjadi membosankan" jawab Diah
Mendengar panggilan dari Diah kini jelaslah bahwa siapa wanita cantik yang dewasa tersebut, dan identitasnya adalah Ibu dari Diah, meski wanita dewasa itu disebut Ibu
Namun jelas dari kecantikan dan juga perawakannya, bahwa wanita ibu yang disebut oleh Diah isa dibilang sebagai wanita dengan kecantikan dan juga penampilan yang tidak seperti usiannya
Adapun usia dari sang Ibu adalah berada di pertengahan 30 an yang dengan kecantikan dan juga temperamen yang dan di dalam dirinya, bisa dibilang akan dikira wanita muda yang hanya berumur di akhir 20 an
Diah yang tahu bahwa ibunya adalah wanita cantik, disatu sisi senang dan disisi lain ia juga sadar bahwa memiliki ibu seperti ini jelas sebuah tekanan
Karena sering saat mereka berpergian di keramaian sang ibu akan dipanggil sebagai kakaknya dan kesalahan yang sering dilakukan oleh orang lain ini entah sadar atau tidak
Membuat Diah senang dan juga tertekan, karena jelas Diah menjadikan ibunya sebgai sosok idolanya, dengan kemandirian dan juga kecerdasannya, ibunya mampu membesarkannya sendiri dan juga dalam kondisi yang terbilang baik
Meski tidak berlebihan namun bagi diah keadaan mereka saat ini sudah sangat baik dibandingkan dengan tahun-tahun awal ketika mereka berjuang bersama dalam mempertahankan kehidupan yang layak bagi mereka
Diah juga ingat masa ketika keluargannya lengkap, dengan sang almarhum ayah sebagai pondasi keluarga mereka, hidupnya tidak sebebas dan juga semudah saat ini
Jadi dalam pikiran Diah ibunya adalah idolannya, dan untuk menjadi seperti ibunya maka diah berusaha dan juga bekerja keras dalam mewujudkan hal tersebut
Hingga dia menemukan bahwa ibunya sangat baik dan hal ini membuat diah tertekan disatu sisi, sebab diah merasa bahwa semakin berat untuk menjadi seperti ibunya
Namun demikian Diah tak berputus asa, dan dalam tekatnya yang kuat ia kini dan sedang berusaha untuk menjadi seperti ibunya, dan bahkan bisa dibilang dia ingin menjadi lebih baik dari ibunya
Melihat tingkah yang aneh dari Diah, untuk sesaat ibunya yang cantik tampak merenung, dan seperti kilasan cahaya dia memperhatikan sesuatu kemudian seperti mendapatkan pencerahan dia berkata
"Apakah ada yang cowo yang disukai oleh Diah ?" tanya sang ibu
"ahhhhh...buuuuu.....ko kamu tahu" jawab diah dengan manja dan malu
"ibu membesarkan kamu dari kecil jadi hafal semua tidakan kamu jadi ajar, kalo ngelihat sesuatu yang berbeda dari kamu" jawab ibunya kembali
"Emmmm"mengangguk dengan malu dan duduk disampig ibunya
"Nah coba kamu jelaskan seperti apa penampilan dari cowo yang diah suka" kata ibunya meminta diah bercerita sambil mengelus rambut Diah dengan lembut
"Baiklah bu, pertemuan pertama diah dengan dia bermula saat diah bekerja parttime di toko baju yang ada di mall cendrawasih
Saat itu dia datang dengan sederhana, hanya wajahnya yang meawan dan tempramennya yang dewasa yang tidak sesuai dengan usiannya, sudah membuat diah tertarik
Kemudian ia mulai meinta bantuan diah untuk membeli beberapa pakaian baju, dan dari sana diah melihat ekspresinnya yang beaja, walau dia berada di toko yang terbilang lumayan
Tak ada rasa alu dan inverior ada bautan rasa percaa diri yang terlihat dan mengelilingi sosok dia, Diah meras sangat yaman melihat hal ini entah kapan diah merasa bahwa cowo muda yang tak jauh seusiadengan Diah adalah cowo yang layak
Hal itu datang begitu saja dipikiran diah, dan DIahjuga tak tahu kenapa pikiran itu datang, hanya saja seperti matahari yang hangat, cowo itu penuh dengan rasa yaman dan tenang
Kemudian diah membantu dirinya berbelanja, hingga waktu tiba untuk membayar, diah agak terkejut dengan jumlah harga dari pakaian yang ia beli, karena diah terpesona dan juga tertarik dengan cowo itu
Diah ga memperhatikan label harga dari pilihan pakaian yang ia beli, jadi ketika tiba di kasir dan menjumlah semua pakaiannya, diah kaget karena jumlahnya mencapai jutaan bahkan mndekati belasan
Melihat akan peampilan sederhana dari cwo itu, dia sedikit takut bahwa itu tak akan bisa membayar, timbul pikiran untuk membujuknya agar tak membeli semua pakaian itu
Namun saat diah ragu, cowo itu memberikan kartu kepada diah, dan meminta untuk menggeseknya dan tak lama suara pot dari mesin gesek terdengar menandakan transaksi telah berhasil
Masih dalam keadaan sedikit kaget, diah kemudain cepat bereaksi dan membantunya merapikan semua belanjaannya, saat iah menyerahkan belanjaan sang cowo
Cowo itu mengucap terima kasih dengan sopan dan kemudian dengan senyum yang hangat kembali diah terpesona bu, saat diah sadar sang cowo itu sudah tak terlihat lagi.
"Trus kamu bertepuk sebelah tangan dong" kata ibunya berkomentar
"Diah pikir begitu bu, tapi pada akhirnya takdir berkata lain" jawab diah penuh senyum
"Maksud kamu,kamu ketemu lagi sama dia?" tanya kembali ibunya
"Ya,dan itu bukan hanya prtemuan singkat namun pertemuan yang lebih baik dari apa yang bisa diah harapkan, ibu tau diah masuk kuliah di universitas kerajaan ngambil jurusan sastra dan ibu kamu tahu bahwa cowo yang membuat diah tertarik itu satu kelas dengan diah" berkata diah penuh dengan senyum berbunga mengingat dirinya melihat bahwa adi bada stu kelas dengan dirinya
"Jadi maksud kamu, sekarang kamu satu kelas dengan dia, tapi dari tampilan kamu kalo cuma satu kelas pasti ada cerita selanjutnya kan" jawab sang ibu
"Ya bu, selain satu kelas, tadi diah pulang bareng sama dia, karena ternyata rumah kita dan dia sgat dekat, rumah dia ada di gang jeruk gang di seberang dari gang rumah kita" jawab diah dengan sangat senang
"Jai dia tadi nganter kamu sampai kerumah dan main kesini" bales ibunya kembali bertanya
"Ya dia tadi sempet main kesini sebentar, sebelum pamit pulang" jwab diah
Tadi kamu bilang dia belanja sampai jutaan, nah setau ibu rumah di gang jeruk masuk kategori yang sama dengan kita soal keadan atau strata ekonominya" tanya ibunya ragu
"Keluarganya hanya keluarga biasa bu, seperti kita bapakanya tukang dagang dan ibunya hanya jahit diumah, adapun dari mana dia mendapatkan ua untuk membeli pakain mahal itu,dia mendapatkannya sendiri dari investasi saham yang ia jalani"kata diah dengan bangga memeprkenalkan kondisi adi kepada ibunya
"Ohhhh..gitu, jadi makin misterius aja cowo yang kamu suka, nah sekarang siapa nama dari cowo ini yang bisa bikin diah kita yang cantik dan menawan menjadi terpesona" ibunya menggoda diah
"Namanya Adi Prakoso bu" jawab Diah dengan malu tapi juga ada rasa bangga saat memberi tahu namannya.