webnovel

PERANG KE YUAN

Berlanjut.

...

Di sisi berbeda, dari sudut yang jauh di sana. Suasana malam yang gelap tanpa gemerlap-gemerlip bintang. Cahaya bulan hanya sekedarnya saja. Rupa Sang bulan menyerupai samurai. Bertanda hari ini malam bulan sabit.

Jauh dari kehidupan gemerlap dunia malam yang ada di Istana Qing. Tempat ini masih damai. Ayem. Tentram. Tidak ada pengganggu di saat tidur tiba. Suasana sunyi masih terasa hangat di Yuan. Kedamaian masih berpihak pada kerajaan ini.

Istana Qing diserang bertubi-tubi. Bahkan tiada henti habisnya. Tidak ada yang tersisa. Hanya untuk sepotong pakaian pun sudah tidak terlihat di sana. Rata oleh tanah. Bangunan yang dulu berdiri kokoh hancur melebur menjadi butiran-butiran debu halus. Yang jika tertiup oleh angin maka akan terbang kemana-mana.

Tapi seakan-akan berbanding terbalik dengan Qing. Yuan sebuah kerajaan kecil yang berada di ujung selatan dari ibu Kota Qing, hidup dengan damai tanpa ada gangguan.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant