ZHUGE LIYING MENJADI GURU.
Episode sekarang.
Feng Li Qian, Yu, Liu dan Zhao Yi, masih belum setuju dengan keputusan guru mereka, yang ingin menjadikan Zhuge Liying menjadi guru baru di Dao Bao Hu.
"Memamang siapa dia, yang langsung menjadi guru? Dia hanya seorang asing," pikir Feng Li Qian.
"Tidak. Ini tidak mungkin. Bagaimana paman guru berpikir untuk menjadikan dia sebagai guru di Dao Bao Hu?" Yu satu pemikiran dengang Feng Li Qian.
"Benarkah dia sehebat itu?" Zhao Yi mempertanyakan, sebab dan alasan Shanhkuan Yun memilih Zhuge Liying sebagai guru baru di Dao Bao Hu.
"Bagus. Sudah dapat dipastikan jika kekuatannya memang melebihi jurus yang Feng Li Qian miliki."
Lain dengan Liu, yang sebaliknya setuju. Meski mereka berbicara di dalam hati, akan tetapi kedua mata mereka yang berbicara.
_____,,____
"Paman guru! Kami masih belum bisa setuju dengan keputusanmu yang terkesan mendadak ini. Menjadikan dia sebagai guru di Dao Bao Hu, apa dia pantas?!"
Tegas dan benar-benar memepertanyakan. Feng Li Qian secara tidak langsung meragukan keputusan Shangkuan Yun yang memang gegabah.
Tanpa ada musyawara atau rapat antar ketua dan petinggi, mendadak Shangkuan Yun menganggat seorang guru. Apa itu tidak menimbulkan pertanyaan besar bagi yang lain?
"Apa alasan kalian untuk tidak setuju dengan ke putusanku ini?"
Sekarang baru Shangkuan Yun yang berbalik mempertanyakan penolakan yang dilayangkan Feng Li Qian dan saudara-saudaranya.
"Dia adalah orang asing!" Yu menyahut. Dia memberi pendapatnya kepada Shangkuan Yun untuk pertama.
"Kita tidak tahu siapa dia? Darimana asalnya kita pun tidak tahu?" Yu menambahkan penolakannya. Bahasa tubuhnya yang yang tidak mau memandang Zhuge Liying, menandakan ada keraguan dalam hatinya.
"Mungin saja dia mata-mata yang dikirim musuh untuk memata-matai Negeri kita ini?" sambung Zhao Yi menambahkan.
Feng Li Qian, Yu, dan Zhao Yi masih berdebat dengan Shangkuan Yun perihal keputusan dari gurunya tersebut. Meski saudara-saudara menolak, maka lain dengan Liu yang memberikan pendapat berbeda.
Sesungguhnya dia tidak berbicara dan tidak memberikan pendapatnya. Liu saja berdiri diam di sana dan memandangi terus wajah ayu Zhuge Liying. Sesekali Liu melempar senyuman kecil pada Zhuge Liying sebagai tanda salam penyambutan darinya.
Dari caranya ini, tampak benar Liu sudah sangat setuju bahwa Zhuge Liying menjadi guru baru mereka. Liu mencuri-curi pandang untuk melirik Zhuge Liying.
Sedangkan Zhuge Liying sendiri masih memandangi keempat laki-laki yang belum sama sekali dikenalnya. Dipandangi wajah mereka satu persatu sebagai pengingat bahwa mereka tengah menolak dirinya.
Zhuge Liying memandang tajam Feng Li Qian, Yu, Liu, Zhao. Namun, disisi lain dari Zhuge Liying. Yue Yi tengah gelisa gundah gulana. Mendadak sesuatu yang ebrat mengganjal di pikirannya.
Dia yang tengah berdiri di samping kiri Zhuge Liying merasa sangat gelisah, dia sangat takut dengan situasi yang tercipta sekarang. Seolah ada sesuatu ganjalan besar di hatinya.
Mereka semua para murid-murid dari tuan yang baik itu telah menolak keberadaan dirinya dan juga Zhuge Liying. Yue Yi tidak akan menyangka penolakanlah yang didapat olehnya dan juga Zhuge Liying setibanya mereka di sana.
"Sudahlah!. Ini sudah menjadi keputusanku. Kalian semua harus mematuhinya!" tegas Shangkuan Yun, menaikan nada suaranya. Melototkan bola matanya yang berwarna hitam pekat. Seta bertolak pinggang. Dari sana Feng Li Qian sesungguhnya harus saja.
Bahwa Shangkuan Yun sedang tidak main-main dengan ucapannya.
"Tapi paman." Feng Li Qian masih bisa berkata.
Tidak seperti baisanya guru mereka kekeh dan memaksa. Menaruh curiga, Feng Li Qian tak terima jika digurui oleh seorang wanita.
Mungkin tidak masalah jika guru mereka wanita, tetapi Zhuge Liying, siapa dia? Dia tidak memiliki hak di Dao Bau Hu, hal yang sedang dipertanyakan Feng Li Qian terus menerus sejak tadi.
"Sudah!" Shangkuan Yun mempertegas ucapannya.
"Tidak usah pakai tapi-tapi! Keputusanku telah bulat tidak bisa dirubah lagi! Kalian menerima atau tidak, Zhuge Liying akan tetap menjadi guru di Dao Bao Hu. Aku tidak ingin mendengar penjelasan kalian lagi. Paham!"
Jika Shangkuan Yun sudah sampai mengangkat jari telunjuk, serta bola matanya melotot, maka ucapannya tidak bisa diganggu-gugat. Sudah hak tetap.
"Ya. Paman guru!" jawab mereka lemas, berusaha untuk patuh, tetapi masih ragu untuk menerimanya.
"Baik pama guru!" Sambutan Liu sangat gembira, daripada saudara lainnya. Dia sumbringah, menyambut keluarga baru Dao Bao Hu.
Kehebatan Zhuge Liying yang tidak dikatakan lemah itu, yang telah mendorong Liu untuk mencaritahu informasi lebih dari sosok Zhuge Liying itu.
Darimana asalnya? Lokasi perguruannya di mana? Dan, dia berasal dari aliran Hitam, putih, atau Netral? Entah, siapa yang tahu.
Situasi ruangan berubah panas. Sejak awal memang sudah ada percikan api antara Feng Li Qian dengan Zhuge Liying.
Ada dua kubu yang saling bertolak belakang. Zhuge Liying sebagai kubu pendatang baru yang ditolak keras oleh kubu lama yaitu para murid senior Dao Bao Hu.
Namun, kemungkinan seiring dengan berjalannya waktu mereka pun akan bisa menerima kehadiran Zhuge Liying dengan baik.
Shangkuan Yun percaya bahwa Zhuge Liying bisa mendidik murid-muridnya, dan dia juga yakin, jika Feng Li Quan, Yu, Liu, Zhao dan seluruh murid-murid yang lainnya akan menerima Zhuge Liying menjadi guru mereka.
Ini adalah keyakinan seorang guru pada guru yang lainnya.
________,,,_____________
Rungan telah sepi. Keempat laki-laki besar itu telah pergi meninggalkan ruangan tersebut, dan begitu pula dengan Zhuge Liying dan Yue Yi yang juga telah pergi meninggalkan ruangan.
Sekarang hanya tinggal Wen Huo Long seorang yang berada di ruangan yang pengap itu.
Tuk. Tuk....
Langkahnya menuju ke sudut jendela yang ada di sana. Dia berdiri dari balik jendela dan memandang luas ke luar sana.
Dipandanginya sekeliling Dao Bao Hu. Shangkuan Yun melihat semua muridnya tengah berlatih ilmu bela diri di ujung sana. Dilihatnya itu dan teringat kembali olehnya kejadian pagi ini.
Ketika pedang Zhuge Liying yang membentang tegak lurus tepat di depan wajahnya. Saat itu Shangkuan Yun mencoba untuk menyerang Zhuge Liying dengan sebuah penyamaran, dia menyamar sebagai sosok hitam bercadar hitam pula.
Sayangnya penyamaran itu gagal. Dia ketahuan oleh Zhuge Liying, dan salah satu pedangnya juga patah, terbelah menjadi dua bagian setelah pedang Zhuge Liying menghantamnya.
___Sedikit Pengingat___
CILING ....
Melesat cepat ayunan pedang itu, Zhuge Liying seperti kapas yang tertebak angin dan mengilang begitu saja.
Suara dari pedang yang patah menjadi dua, mewarnai suasana pasar. Tidak ada periapan lebih, setelah pedang terbelah Shangkuan Yun memilih pasrah.
Ssst ...
Zhuge Liying berbalik badan dengan cepat seperti badai, dan Dum. Pedang itu mengarah tegak lurus pada Hangjuan Yun yang saat itu wajahnya masih tertutup cadar.
Wesss ....
Terbuka cadarnya sangat mudah, dengan ujung mata pedang Zhuge Liying yang berbicara.
****
"Ternyata kau sudah tumbuh dewasa," ucap Shangkuan Yuan sembari melamun.
"Ying Xue! Ternyata kau menurunkan semua kekuatanmu padanya." Shangkuan Yun menyebutkan satu nama seseorang, tetapi siapa dia?
"Sama seperti diri mu, dia pun sangat berani. Tidak pernah takut pada siapa pun. Namun Dia sangat dingin, tidak seperti diri mu yang begitu lembut".
___________________Flash Back On.
DUA PULUH TAHUN YANG LALU.
Ketika itu usia Shangkuan Yun masih sangat muda, dan dia juga masih menjadi sosok murid yang sangat disegani. Di usianya ini Shangkuan Yun masih dengan bangga dengan pakaian pendekar Dao Bao Hu.
Dia seorang pendekar muda yang sangat ahli dengan jurus pedangnya. Salah seorang murid hebat yang selalu menerima tugas di luar kota.
Untuk kali ini Shangkuan Yun muda menerima tugas di perbatasan dua Negeri, lebih tepatnya dia sedang bertugas di kota Ji.
Salah satu kota besar di Ibu Kota Negeri Ming. Kota ini berada di bagian Utara dari Ibu Kota.
Shangkuan sedang tidak ada di Dao Bai Hu melainkan dia berada di tempat lain. Shangyun semasa muda sudha terlihat berbakat.
Bukan hanya pintar dan banyak menguasai jurus dan senjata, tetapi pesona Shangkuan Yun sudah bisa melelehkan wanit.
"H.H.H.H."
Larinya menulusuri semak-semak belukar di tengah-tengah hutan.
"Krek. Krek".
Di pijakinya ranting-ranting kayu yang kering itu.
" H.H.H.!".
Terus berlari kedepan seperti sedang menghindari sesuatu yang ada di belakang.
"Hub!"
Diloncatinya sebuah batang kayu yang telah lapuk ditelan usia.
" H. H. H."
Lalu berlari kembali dengan kencang, dan dengan memegangi bagian bahu kanannya yang nampaknya tengah terluka.
"Sial!"
Sesekali Shangkuan Yun menoleh kebelakang untuk memastikan sesuatu, bahwa tidak ada yang mengejar dirinya.
Tampak jelas ShangkUn Yun muda tengah dikejar-kejar oleh musuh, dan dari bahu kanannya itu telah terluka terkena serangan musuh.
Mengapa juga dia berlari ke hutan, sedangkan hutan bisa saja menjadi lebih buruk?
Ini akan membuat dirinya lebih berbahaya. Sebab di tengah-tengah hutan sudah pasti banyak hewan buas yang siap menerkam dirinya kapanpun.
Kemungkinan hidupnya akan sangat tipis. dengan adanya luka di bahu kanannya itu, dan ditambah situasi yang mencekap?
Akankah Shangkuan muda dapat lolos dari hutan? Dapatkah Shangkuan Yun bsrtahan hidup sampai bantuan datang?