webnovel

Guncangan Mental

Tak mau mengatakan lebih bukan berarti aku malas berbicara dengan kak Riki selaku kekasihku itu. perlu dia tahu bahwa aku sebenarnya gugup mengajaknya makan gorengan tempe ini sembari menunggu papa pulang nanti. Apa jadinya kalau papa pulang malam, entah mengapa bayangan dimana biasanya kak Riki akan menginap membuatku jadi banyak berharap padanya saat ini.

Eum … harus dengan apa ya aku memulai obrolan kami saat ini? Suasana terlalu canggung hingga aku susah untuk mencairkannya terlebih laki-laki yang ada di hadapanku saat ini justru asyik menikmati tempe hasil gorengan mama.

Aneh memang, mama bersikap seolah-olah tak pernah terkjadi apa-apa padaku sebelumnya. Bahkan ketika bertemu dengan kak Riki tadi, bukankah terlalu natural hingga aku saja mengira bahwa itu seperti sedang mengada-ngada saja. Sungguh, tingkah mereka justru kelihatan begitu mencurigakan di mataku saat ini.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant