'Ah, lagipula ada ikan lainnya yang masih sehat. Mungkin ini perasaanku saja. Ya, semoga saja tidak akan menjadi masalah serius ke depannya,' pikir Farisha dalam hati. Saat ini, dirinya sedabg dalam prasangka yang tidak ada terbukti. Tapi ia tidak ingin larut dalam pikiran yang macam-macam.
Anak-anak itu masih terlihat menangkap ikan-ikan yang terbawa ombak itu. Tidak jauh dari tempat itu, pria paruh baya yang bersama dengan mereka pun membawa sebilah pisau untuk membersihkan ikan-ikan yang mereka tangkap. Selain pisau, pria itu juga membawa ember yang ia bawa sebagai wadah dari kelapa yang digunakan untuk membawa umpan kepiting besar dan lobster.
"Hei, anak-anak sekalian! Bawa sini hasil tangkapan kalian semua!" seru pria itu dengan lantang. Setelah sampai dan menerima ikan-ikan itu, kemudian ia membereskan semuanya. "Biar kucuci semuanya. Di sana ada kayu bakar dan kalian kumpulkan saja dulu!"
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com