Sebenarnya, si Kecil tidak terlalu menyalahkannya. Lagi pula ia juga masih anak-anak. Beberapa hal memang harus dikeluhkan agar ia bisa memastikan apakah dirinya masih ada di hati orang tuanya atau tidak.
Sekarang karena sudah dipastikan, nada bicaranya langsung berubah menjadi jauh lebih baik.
"Kalian ada di mana sekarang?"
"Di Gunung Zichen."
"Baiklah, Ning Ning akan segera datang."
Eh? Lebih baik jangan datang ke sini.
Hanya saja, saat Jiang Tingxu belum selesai bicara, putranya sudah memutus sambungan telepon.
Jiang Tingxu tidak berencana membawa putranya ke Jincheng karena membutuhkan waktu yang agak lama. Sedangkan anak manja itu mungkin tidak akan tahan.
"Ada apa?"
Entah sejak kapan, Mo Boyuan sudah berdiri di belakang Jiang Tingxu.
"Ning Ning akan kemari, mau mengajak dia juga?"
Mo Boyuan juga mengerutkan kening, "Apa yang mau dia lakukan datang sepagi ini?"
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com