Setelah makan, Mo Yangyang mengeluarkan tisu untuk mengelap sudut bibir Xie Xize.
Gerakannya sangat terampil, lalu dirinya berkata, "Aku dulu menyuapi Latiao seperti ini."
Xie Xize dengan tidak tahu malu membalas, "Aku nanti juga mau diperlakukan seperti itu."
"Kalau begitu kamu harus tanya pada Latiao."
Memikirkan Latiao, Xie Xize menghela nafas, 'Bocah nakal itu…'
"Dia apa kabar?"
Mo Yangyang berhenti sejenak saat membereskan peralatan makan, "Masih baik-baik saja."
Latiao tidak ada bedanya dengan biasanya. Hanya saja, ia sudah jarang berbicara dan tidak pernah tersenyum lagi. Ia juga sudah pergi ke taman kanak-kanak seperti biasa setiap hari.
Tiap pagi, Mo Yangyang mengantarnya, tiap sore Mo Yangyang menjemputnya.
Mo Yangyang bertanya kepada guru TK tentang kondisi Latiao saat sekolah dalam beberapa hari terakhir.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com