Setelah meninggalkan kata-kata tidak tahu malu, Xie Xize keluar. Ketika akan pergi, matanya hanya memandang jernih, seolah-olah tidak ada sedikitpun perasaan tidak tahan untuk pergi.
Mo Yangyang sendiri masih agak kesal, namun juga ketakutan. Ia pun hanya bisa menatap Xie Xize dengan sengit.
Tanpa diduga, Xie Xize tiba-tiba menoleh dan menatap mata Mo Yangyang yang terasa sangat dalam. Dengan sikap yang tidak bisa ditebak, ia berkata dengan tenang, "Mata bos terlalu panas, membuat orang tidak tertahankan."
'Tidak tertahankan bapakmu!' Cibir Mo Yangyang dengan kesal.
Perempuan ini pun seketika menundukkan kepala dan mengepalkan telapak tangan dengan erat.
Xie Xize akhirnya keluar dari dapur. Lalu, ia melirik piring di atas meja dan duduk lagi.
Yuanyuan diam-diam memperhatikan Xie Xize. Pipinya memerah dan beberapa kali ingin maju. Akan tetapi, dia masih belum berani menyapa pria itu.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com