webnovel

166.) Mulai Nyaman

"Siapa tadi Kido kun?" tanya Asahi dengan puding di tangan

"Hey itu puding ku, kamu kan tidak boleh makan nanas, nanti keguguran loh" ucap ku

"Eh yang beneran?" tanya Asahi tidak tau

"Iya, tapi kalau tidak kebanyakan tidak masalah sih, tapi jangan coba coba, sini pudingnya" suruh ku

Asahi menyerahkan pudingnya padaku.

"Tapi puding susu ku sudah habis" ucap Asahi

"Kamu beli satu pack isi 6 loh" ucap ku

"Ya mau gimana lagi, enak kok rasanya, jadi sudah habis semua" balas Asahi

"Hmmm"

.

"Tadi siapa dan ada urusan apa telepon dengan mu?" tanya Asahi lagi

"Kepo" balas ku

"Ih, istrinya di begitukan, kualat nanti" kata Asahi

"Tadi dari Maki san, mengirimkan info" balas ku

"Info bonus?" tanya Asahi

"Tidak kok, kamu ini mata duit an sekali, yang pertama pasti di tanyakan adalah uang, jangan seperti itu, tidak sopan namanya" balas ku

"Hehe ya siapa tau benar kan, aku minta uang dong untuk beli bahan makanan, biar kulkas baru kita terisi"

Ku berikan padanya 5000 yen.

"Uang jajan ku?" tanya Asahi

Ku tambahkan 5000 yen.

"Terima kasih, tapi tiga hari lagi minta lagi"

"Ya ya ya, sana beli dulu, jam 7 malam segera baik" ucap ku

"Oke"

.

Aku duduk di sofa, laptop baru mulai ku gunakan untuk menulis ulang novel ku dengan bahasa inggris.

.

Jam 7 Asahi datang.

"Mau ku masakan apa?" tanya Asahi

"Masak sesuai idemu saja yang penting enak, jangan ganggu dulu aku sedang bekerja"

"Oke, jam 7.30 malam akan siap"

.

Jam 7.20 bab ke 3 telah ku translete, aku bisa cepat karena ya bahasa inggris ku lancar.

Asahi datang.

"Makanannya sudah siap?" tanya ku karena ia ikut duduk di sampingku

"Tinggal menunggu nasi saja, kamu buat apa sih dari tadi belum selesai sepertinya" tanya Asahi

"Kerja, aku translete novel ku ke bahasa Inggris" balas ku

"Ah benar juga, kamu kenapa ya tiba tiba bisa pintar, padahal dulu kamu kan emmm maaf ya, terbodoh se sekolah" ucap Asahi

"Itu dulu kan, sekarang aku ujian saja peringkat pertama terus"

"Iya tapi bagaimana bisa, bahasa inggris pun pake aksen Inggris"

"Aku belajar tentunya"

"Idih, aku hanya pernah melihat mu belajar sekali saja padahal, waktu pindah ke sini pun kamu tidak pernah belajar"

"Belajar memangnya dari buku, pakai ponsel kan bisa"

"Ku cari di history browser mu hanya ada situs anime dan manga"

"Hey kenapa buka buka itu" ucap ku tak terima

"Cuma ku cek"

"Jangan cek cek lagi, sudah punya ponsel sendiri sendiri" ucap ku

"?, kamu mencurigakan" ucap Asahi

"Pokoknya tidak boleh ponsel mu sudah bagus, pakai game pun ok" ucap ku

"Kamu tidak cemburu jika aku dekat dengan laki laki lain lewat pesan?" tanya Asahi mencoba memancing ku

"Ya ku ceraikan kamu, kan peraturannya kamu selingkuh, kita langsung bubar" balas ku

Wajah Asahi jadi jutek.

"Bisa tidak jangan katakan cerai, aku risih dengarnya, kamu apa tidak mencoba mencintai ku?" tanya Asahi

"Ya kamu yang selingkuh aku bisa apa coba"

"Ya di cegah lah, dengan meminjamkan ponsel mu lalu ku pinjamkan ponsel mu, cek satu sama lain"

"Aku pernah mengecek ponsel mu?" tanya ku

"Entahlah, mungkin saja saat ponsel ku kamu bawa kerja" balas Asahi

"Tidak, aku tidak pernah mengecek ponsel mu, kontak, berkas, ataupun sosial media mu, aku hanya cek toko online kita paling, sebab apa, sebabnya aku percaya padamu, jadi jika kamu rusak ya sudah aku tidak masalah, paling sakit hati lagi" ucap ku

Asahi yang mendengarkan jadi tak enak karena ucapannya tadi.

"Hehe maaf ya sayang, aku sebenarnya takut jika kamu di rebut wanita lain, kamu mungkin bukan orang tampan, tapi kamu orang yang peduli, humoris, dan tau kapan harus bertindak, sangat cocok jadi seorang pemimpin keluarga" ucap Asahi sambil memeluk leher ku

"Jangan jujur juga jika aku jelek, maaf saja ya muka tidak bisa di ubah" balas ku

"Aku tidak kata kamu jelek, aku kan bilangnya tidak tampan, jadi maksudku wajahmu normal dan pasaran" balas Asahi

"Dasar istri durhaka" ucap ku

"Aku kan belajar dari kamu" balas Asahi sambil tersenyum

Cuph

Asahi mencium pipiku.

"Besok kita ke rumah orang tua ku yuk" ajak Asahi

"Besok aku ada tes buat sim dan mau urus ktp kita" balas ku

"Berapa jam?" tanya Asahi

"1 jam ktpnya paling, lalu jika simnya kurasa 2 jam, aku selesai jam 11 siang paling"

"Besok kerja di resto?" tanya Asahi

"Iya, lembur dari jam 12 siang sampai jam 10 malam"

"Lah kenapa sampai 10 jam"

"Malam minggu memang ramai, aku sebenarnya ini di suruh lembur, tapi karena ada pekerjaan ini jadi aku ganti besok" balas ku

"Kenapa tidak di tolak saja"

"Ya mana mau, gaji lembur sabtu minggu itu perjam di bayar 2300 yen loh, lumayan kan jika dapat dua jam" balas ku

"Kamu jangan terlalu banyak bekerja, nanti kamu sakit sendiri, kerja secukupnya saja, tidak perlu lembur jika bisa"

"Ya mana bisa, aturan restoran memang seperti itu, tapi sangat sepadan dengan gajinya, toh di sana sebenarnya tidak kerja terus kok, ada jeda 2 - 10 menit sebelum melayani pelanggan lain"

"Hmm, paling tidak tolong tidur jangan sampai kurang" ucap Asahi

"7 jam cukup"

"8 jam yang benar Kido kun, sudah beresi kerja mu, makan dulu, aku goreng ayam dan masak sup"

"Oke"

.

Makan malam dengan masakan pertama istriku.

"Enak kan?" tanya Asahi

"Lumayan" (tidak se enak Saki)

"Heh seenak ini masih di bilang lumayan?" tanya Asahi kaget

"Kamu pernah tidak coba sup yang ku beri dari resto?" tanya ku

"Yang isinya ayam serta sayuran dadu itu?"

"Ya yang itu, menurut mu bagaimana rasanya?"

"Jika yang itu, aku rasa mungkin makanan terenak yang pernah ku makan, kamu yang masak?"

"Tidak, itu masakan Saki san khusus untuk mu, katanya gizi juga untuk janin" balas ku

"Bosmu yang wanita?"

"Iya, istrinya Haruka san, ia koki bintang 5 mungkin" balas ku

"Ia apa pencetus Restoran itu?"

"Tidak, pencetus restoran itu sebenarnya Harukanya, hanya saja istrinya juga membantu"

"Keluarga yang keren, Haruka dan Saki itu youtuber kan?"

"Iya" balas ku

"Gila, penghasilan mereka pasti tidak terbatas"

"Terbatas kok" ucap ku setelah memakan ayam

"Memangnya tau berapa?"

"Tau, yang Haruka mungkin 5 miliar - 1 triliun yen per minggu, lalu yang Saki 100 - 1 miliar yen perminggu"

"Heh miliar?" Asahi kaget

"Iya, iri ya kamu" ucap ku

"Haruka menerima istri kedua?" tanya Asahi

"Heh heh bilang apa kamu"

"Hanya bercanda, selama kamu bisa mencukupi kehidupan ku aku janji tidak akan iri dengan yang lain" kata Asahi

"Ya jangan hanya saat kehidupan mu tercukupi, tapi sampai kapan pun tidak boleh iri, sebenarnya aku juga bisa kaya sepertinya, aku hanya malas saja" ucap ku

"Hilih kamu hanya omong doang Kido kun" Asahi tidak percaya

"Oh tidak percaya ya, baiklah seminggu lagi aku akan beli mobil, lalu kamu hanya akan ku lihatkan saja tidak akan boleh ku biarkan naik" ucap ku

"Hey ya jangan begitu juga, masa aku hanya melihat, tapi kamu dapat uang dari mana?"

"Ya ada, tapi aku mau beli yang murah saja jika bisa, yang penting bisa buat jalan jalan sendiri sebab kamu hanya melihat saja"

"Kamu ulangi kata melihat, akan ku pukul kamu dengan sandal ku" ucap Asahi

"Hahahah ya jangan" balas ku

.

Selesai makan, kami berdua gosok gigi kumur dengan listerine, lalu jam 8 sudah stand by untuk tidur.

Ku lihat Asahi sedang packing pakian.

"Pesanan ada hari ini?" tanya ku

"Ada, baru masuk 15 tadi, totanya 25 rb yen, lumayan buat uang jajan ku" balas Asahi

"Nah untung kan jika begitu, biarpun tidak langsung banyak yang penting jadi uang dulu, stok masih banyak?"

"Masih, jika habis tolong kamu restock ya" kata Asahi

"Asal ada uang pasti bisa"

"Uangnya kan habis untuk makan" balas Asahi

"Lalu pakai uang ku?"

"Iya lah, kamu juga makan hasilnya juga"

Aku menggaruk kepala, bingung dengan istriku yang curang ini.

Jam 9 malam.

"Mungkin sebaiknya kita pasang tv saja ya di sini" saran Asahi padaku yang masih bekerja menerjemahkan novel

"Tidak aku sudah pusing soal uang jangan tambah beban ku, jika mau ya beli sendiri dengan uang hasil online shop"

"Oke nanti aku akan beli yang 35 inch dengan uang tadi, kamu yang pasang ya, jika sudah sampai" balas Asahi

"Boleh saja, sekalian beli ps 5 Asahi chan" suruh ku

"Berapa harganya?" Asahi tidak tau soal ps sebabnya

"35 rb yen sudah dapat yang seken" balas ku

"Kemahalan, uangnya kan hanya 25 rb yen"

"Ya sudah di bulan mendatang saja belinya"

.

Jam 10 malam.

"Kapan kamu berhenti menulis itu?" tanya Asahi yang sudah mengantuk, ia menyenderkan kepalanya di bahu ku

"Jam 6 pagi bisa mungkin" balas ku

"Heh!! Kamu besok katanya mau urus dokumen dan buat sim" Asahi kaget

"Iya"

"Jangan cuma iya, tunda dulu saja kerjamu, tidur, lalu bangun kerjakan lagi" ucap Asahi

"Mana cukup waktunya, sudah tidur saja duluan, 7 bab lagi kelar kok" balas ku

Note : alasan pengerjaan lama adalah Haruka harus mereview ulang tiap bab, nah triknya Haruka, ia bagi perbab jadi 5-8 adegan, tiap adegan hanya berisi 650 an kata, lalu ia translete lah tiap adegan itu dengan ketelitian tinggi.

"Kamu memang keras kepala ya" ucap Asahi tidak suka

"Aku terbiasa begadang jika ada projek, jadi tolong mengertilah, jangan asal main tidak suka, support jika bisa malah lebih baik" kata ku

Asahi melepaskan kancing baju tidurnya.

"Hey hey mau apa?" ucap ku

Semuanya sudah terbuka, memperlihatkan dua dada yang mulus.

"Mau apa?" tanya

Asahi membuka bajunya, lalu di lempar

"Kenapa oi, jangan membuat ku takut" ucap ku

"Kido kun bagaimana perasaan mu jika melihat ku telanjang, apa kamu terangsang?" tanya Asahi

"Ya terangsang lah, aku laki laki normal"

"Ayo kita bermain kalau begitu"

"Tidak Asahi chan, kamu masih hamil jangan aneh aneh, aku sudah bilang kan sex di trimester pertama tidak di anjurkan"

"Aku tidak masalah, begitu juga kan pada dirimu saat ini" (maksudnya sama sama tidak perlu khawatir)

"Berbeda"

"Pokoknya sama, jika tidak mau tidur lebih baik sex saja dengan ku" teriak Asahi (Di ancem tapi ancemannya enak)

Ku tutup laptop, lalu ku taruh di atas meja.

"Aku tidur saja" balas ku

"Nah gitu aja repot, ambilkan bajuku aku kedinginan" suruh Asahi

Ku ambilkan baju yang di lempar padaku tadi.

"Ini pakai" suruhku

Asahi memakainya lalu tidur du pelukan ku.

Karena tak mungkin lagi mencicil pekerjaan, ya sudah ikut tidur saja.

Tapi sebelum itu.

Cuph!

Ciuman selamat malam ke arah bibir Asahi.

.

Bangun jam 5.30 pagi, bukan aku tapi Asahi.

Keluar dari kamar menuju dapur untuk masak sesuatu.

Jam 6 kembali ke kamar untuk membangunkan ku.

Tapi sayangnya diriku sudah terbangun dengan laptop sudah ada di depan ku, (melanjutkan pekerjaan)

"Mau mandi dulu sarapan dulu atau diriku?" tanya Asahi

"Aku jam 6.30 serapannya, masih ada 20 menit sampai mandi lalu sarapan, aku mau mengerjakan 1 bab dulu paling tidak" balas ku

"Hmm ya sudah aku mandi duluan, kamu boleh ikut loh" ucap Asahi

"Tidak usah, aku sudah terbiasa mandi dengan wa,, ehmmm dengan mu" balas ku

"Baiklah, jangan terlalu lelah bekerjanya" ucap Asahi yang sepertinya tidak mendengar perkataan ku yang hampir keceplosan tadi

.

Jam 6.30 mulai sarapan bersama.

"Eh aku dapat undian" ucap Asahi menunjukan layar ponselnya

From : 000....

Selamat anda mendapatkan giveaway dari milkita sebanyak 1 juta, silahkan masuk ke link ini untuk memverifikasi data diri anda.

"Coba saja siapa tau dapat" balas ku

"Ini penipuan kurasa" balas Asahi

"Itu memang penipuan sayang" ucap ku jadi kesal

"Hehehe, ah benar juga kapan kamu berangkatnya?"

"Jam 8 pagi" balas ku

"Oh"

.

Jam 7 pagi setelah sarapan.

"Ini bagaimana cara menggunkannya Kido kun!" teriak Asahi dari belakang

"Menggunakan apa?" tanya ku balik dari ruang tamu

"Mesin cucinya ini"

"Sebentar"

.

Aku mendatanginya.

"Lihat ku pencet power belum menyala juga" ucap Asahi sambil memencet tombol power

Ku lihat di belakang mesin cuci.

"Kamu aneh aneh saja, colokan belum di sambung juga" ucap ku sambil memegang colokannya

"Eh gak kelihatan tadi" balas Asahi

Ku colokan ke listrik.

"Mau cuci seberapa banyak?" tanya ku

"Se ember kecil ini" balas Asahi

"Lihat caraku ini"

Ku perlihatkan caranya, serta ku jelaskan juga soal aturan aturan tidak tertulis di buku panduannya, contohnya jumlah air yang sesuai dengan total pakaian, rekomendasi cara pemakaian yang bisa hemat listrik dan air, dan lain lain.

"Ok aku paham" balas Asahi

Aku kembali ke ruang tamu.

.

Jam 8 pagi, terjemahan ku sudah jadi semua, namun tidak sempat ku cek, jadi langsung ku kirim ke Maki san saja, agar dia yang mengecek sekalian saja.

"Tolong di cek, aku sudah menyelesaikannya, 1 - 10 ku pastikan baik, namun 11-14 tidak tau, sebab tidak ku review ulang" pesan ku padanya

"Oke, nanti jam 10 ku kabarkan hasilnya"

"Terima kasih"

"Eh benar juga, tolong di cek saldo rekening mu" suruh Maki

"Ada apa?" tanya ku

"Cek saja dulu"

.

Ku cek saldo ku.

¥ 45.100.000

"Kenapa cari uang sepertinya mudah untuk ku" pikir ku

.

"Kenapa yang masuk ada 45 juta, katanya paling hanya 35?" tanya ku

"Kemarin jam 12 malam, pre order novel mu tembus ke angka 150 rb copy semenjak Haruka sama sendiri yang mempromosikannya di akun sosial medianya, lalu Saki sama juga mempromosikannya, kamu beruntung di promosikan oleh mereka berdua tapi tidak perlu bayar biaya iklan, lalu tambahan 10 juta adalah bonus dari perusahaan, itung itung perusahaan ingin berbagi penghasilan"

"Oh bonus maksudnya"

"Yep, jangan lupa tanggal 28 Januari nanti kamu akan mengadakan meeting great sekaligus tanda tangan dengan pembeli buku di all in supermarket, lokasi tepatnya akan ku jelaskan nanti"

"Wow aku tampil perdana jadinya ini"

"Iya, yang pd dan jangan grogi saat pertemuan"

.

"Asahi chan uangnya sudah masuk" ucap ku padanya di ruang tamu sedang nonton tv

"Hii kamu ini wanita jorok ih" ucap ku saat melihatnya ngupil

Ia buru buru menyingkirkan tangannya.

"Kenapa masuk tiba tiba, lalu uang apa yang masuk?" balasnya

"Uang pekerjaan ku menulis dong"

"Berapa?" tanya Asahi

"Coba tebak" balas ku

"Emm 1 juta yen?"

"Tettot"

"900 rb yen?" tanyanya

"Bukan turun tapi naik"

"1,1 juta yen"

"Kamu ini pelit sekali naiknya, coba lihat ini" ucap ku lalu menunjukan layar ponsel ku

Asahi mengambil ponsel ku, lalu melihat dengan seksama apa yang ada di dalamnya.

"45 juta yen!!!" teriak Asahi

"Hum humm" balas ku sambil mengangguk

"Aaaahhkkkkk!!!" teriak Asahi sambil memeluk ku

"Beli mobil!!" teriak Asahi lagi

"Tunggu sebentar dadamu menekan ku Asahi chan" ucap ku

Asahi tidak peduli dengan kata kataku.

.

Jam 9 pagi urusan ktp ok, jam 10 mulai tes sim, jam 11 sim ku jadi.

Jam 11.30 aku kembali ke apartemen.

"Ayo kita lets go ke dealer honda" ucap Asahi dengan semangat plus sudah dandan cantik lagi

"Sebentar, aku mau makan dulu, aku lapar" balas ku

"Tapi kan kerja mu di resto kan jam 12, bagaimana jika tidak sempat?" tanya Asahi khawatir

"Santai saja, nanti juga akan cukup kok, paling jikalau mundur hanya 1 jam, siapkan aku makanan, aku mau mandi sekalian"

"Oke jika begitu"

..

Jam 11.45 makan siang dulu bersama, jam 12 baru berangkat ke dealer.

"Perkenalkan dulu tuan saya Rashi, pelayan yang akan melayani anda, jika boleh saya tau anda ingin mobil seperti apa?" tanya pelayan padaku

"Saya Kanda, mau mobil keluarga yang bagus tapi harganya jangan terlalu mahal, ambil kisaran 800 rb sampai 6 juta yen saja" balas ku

Pelayan tadi memberikan kami buku panduan yang berisi informasi mobil dan harganya.

Asahi yang mengambilnya, aku hanya mendengarkan saja.

Pertama pelayan tadi langsung menawarkan pajero sport.

"Hmm boleh juga" ucap ku

"Jangan, pilih yang ini saja Kido kun" ucap Asahi memperlihatkan gambar Honda odyssey

"Tolong tunjukan yang ini Raishi san" suruh ku

"Baik, mari ikuti saya"

.

Ia menjelaskan spesifikasi mobil itu.

Spesifikasinya oke, cuma sayangnya harganya kok sampai 6,2 juta yen.

"Ambil yang ini Kido kun tempatnya luas, ayah ibu kita pun bisa ikut jika liburan" ucap Asahi

"Raishi san, tolong urus dokumen yang ini, bisa ku ambil langsung mobilnya?" tanya ku

"Asal belinya cash akan ku usahakan dokumen selesai 1 jam" balasnya

"Baiklah"

"Yey" ucap Asahi senang

.

Ku urus pembayaran, jam 1 siang mobil baru bisa keluar dealer.

"Nanti akan saya hubungi jika plat asli sudah ada" ucapnya

"Oke" balas ku

.

"Jalan jalan Kido kun, test drive dulu" ajak Asahi

"Ya ya ya, tapi jam 1.30 aku harus kerja loh ya"

"Iya, kita muter muter dulu saja, sebelum sampai apartemen"

"Hmm kamu ini kenapa kegirangan sekali sepertinya?" tanya ku sambil menyetir

"Ya namanya saja punya mobil sendiri, aku bisa bangga dong jadi istri mu"

"Loh memang dulu tidak bangga?"

"Ya tidak juga, tapi dulu masih bingung yang di banggakan apa"

"Hmm"

Ku lewatkan mobil masuk komplek, putar SMA Karasuno dan lain lain.

Ku parkirkan mobilnya di slot parkir khusus apartemen ku.

Note : slot parkir ada di lantai bawah, parkir sesuai nomor apartemen, ada dua slot, yaitu mobil dan motor.

.

"Ini di tinggal di sini tidak akan hilang?" tanya Asahi

"Tidak, di sini aman, ini kuncinya aku mau langsung ke restoran" ucap ku sambil menyerahkan tiga kunci padanya

"Kapan aku di ajari mengendarainya?" tanya Asahi

"Besok minggu, kamu tonton tutorialnya dulu saja di youtube, aku akan mengetesnya besok"

"Oke"

.

Jam 1.30 aku sampai di restoran.

Aku laporan dulu keterlambatanku, tapi karena tadi sudah izin jadi tidak masalah.

Sekarang jadi kasir, pekerjaan paling mudah, cuma jika ada kehilangan kamu harus bertanggung jawab penuh.

.

Jam 6 petang.

"Halo Kyouko san, koin pecahan 100,200,dan 500 sudah mau habis tolong di restock" ucap ku lewat telepon

"Minta Takanashi ambil di lemari Manager" balasnya

"Baik"

.

Ku minta Takanashi mengambilkan, aku laporan begini karena laporan uang keluar masuk meja kasir dengan milik Manager berbeda, jadi agar tidak terjadi miss komunikasi aku perlu bilang dulu ke Kyouko, walaupun di sini yang jadi managernya adalah Takanashi sebab ia hanya manager semu, punya tugas sama, tapi jika urusan uang ia tidak berani mengurus.

.

Jam 7 aku istirahat.

Makan malam dengan menu nasi goreng yang di buat oleh Shouko chan.

"Thank you" ucap ku

"Tentu" balas Shouko yang mulai lancar bicara

.

"Halo Kido kun" Asahi menelepon ku

"Ada apa?" tanya ku sambil makan

"Ibuku kata besok di suruh mampir ke rumahnya, jam 8 pagi bisa?" tanya Asahi

"Bisa, aku kan minggu ini all shift 2" balas ku

"Bisa ubah ke vid call?" tanya Asahi

Ku pindahkan ke vid call, ku taruh ponsel ku dengan menyandarkannya di gelas.

"Kamu sudah makan?" tanya ku

"Sudah, kamu makan apa?"

"Nasi goreng ala Shouko chan" balas ku

Kami mengobrol, hingga jam 7.25.

.

Jam 7.30 malam ku lanjutkan kerja.

Kali ini aku jadi pelayan, sementara Takanashi jadi kasir.

Note : khusus kasir ada pergantian 2 kali dalam tiap shift, alasan simpel, agar tidak tergoda dengan uang jika lama lama menatapnya.

.

Lantai dua terbuka, aku yang melayani di sana, memang lelah jika naik turun ke sana, namun tidak masalah juga sih sebab tidak terlalu sering juga pelanggan minta di lantai dua, paling hanya anak muda yang ingin nongkrong sekalian mengerjakan pr.

.

Jam 10 aku baru kembali ke apartemen.

Ku buka pintu dengan kunci cadangan.

"Aku pulang" ucap ku

"Kido kun selamat datang" balas Asahi

"Kenapa belum tidur?" tanya ku

"Tentu saja menunggu mu, kewajiban seorang istri menunggu suaminya pulang kerja kan"

"Seminggu yang lalu kamu kata begini 'Aku sebagai istri punya hak juga untuk tidur duluan' apa kamu eror?" tanya ku

"Itu kan minggu lalu, sekarang beda"

"Asahi chan, kamu tau perubahan sikap menjadi baik itu ujungnya pasti ada maunya, jadi katanya apa maumu" suruh ku sambil melepas sepatu kerja

"Tidak ada kok, ini murni ketulusan ku"

"Yakin tidak ada?" tanya ku memastikan

"Tidak ada beneran"

"Ya sudah jika tidak ada" balas ku lalu pergi ke kamar mandi untuk kencing dan gosok gigi

..

Di kamar

"Ini uang jatah mu, untuk makan dan untuk mu belanja" ucap ku sambil memberikan uang 150 rb yen pada Asahi

"Terima kasih" balas Asahi menerimanya

"1 bulan loh itu" ucap ku lagi

"Iya akan ku atur keuangannya rumah tangga kita"

.

17 Januari, hari minggu

"Ada pesanan baju lagi?" tanya ku

"Ada 34 biji malah, tolong bantu aku packing"

"Ini sudah jam 7.45 loh"

"Iya makanya di bantu biar saat berangkat bisa sekalian di poskan"

"Okeh okeh"

Pergi ke rumah orang tua Asahi dengan mobil Odyssey, tapi mampir dulu ke pos.

"Kido kun ini uangnya bakal dapat 55 rb yen, mau di apakan?"

"Di simpan untuk modal, jangan di pakai terus"

"Oke oke"

.

Jam 8.50 baru sampai sana.

"Wah baru 10 hari menikah sudah ada mobil kalian" ucap Ayah ke kami

"Ini hanya keberuntungan paman" balas ku

"Loh kok masih paman, panggil ayah oke? ayah"

"Baik ayah"

Mereka berdua bisa bangga sebab mereka menitipkan putrinya ke laki laki yang baik dan bertanggung jawab (Asahi yang cerita pada mereka soal kebaikan Kido)

"Mari masuk" ajak ibu

Kami ikut masuk ke dalam.

"Ibu, Kana kemana?" tanya Asahi

Note : Kana Handa, adik Asahi berumur 12 tahun.

"Dia syok loh mendengar kamu tiba tiba menikah dan pergi dari sini" ucap Ayah

"Ya salahkan suami ku itu yang punya inisiatif tinggal di apartemen, tidak mau tidur di sini dulu" ucap Asahi

"Jangan di salahkan, sikap Kido sudah benar, jika sudah berkeluarga orang tua memang sebaiknya lepas tangan, kalian tinggal bersama kami mau sekerasa apapun kami berusaha tidak ikut campur pasti akhirnya akan ikut campur juga" kata ibu

Aku yang mendengar jadi bangga.

"Jangan senyum senyum" ucap Asahi sambil mencubit ku

.

Masuk ke dalam.

Kami berdua duduk di sofa, ayah di depan sementara ibu sedang buat minum.

Kana datang dari lantai atas.

"Nee chan!" teriak Kana berlari mendekat lalu memeluknya

"Halo Kana" ucap Asahi

"Hey" ucap ku

"Khiii!" Kana berucap seperti kucing padaku

"Salahkah aku?" ucap ku

"Kana mungkin marah padamu karena membawa ku" ucap Asahi

"Ya kamu tinggal di sini bagaimana?" tawar ku

"Eh ya jangan, suami istri harus tinggal serumah jika bisa"

Ayah yang mendengar jadi senang, ia sudah agak paham cara menantunya bicara, yaitu suka bercanda.

,

Minuman datang.

"Kalian apa mau menginap di sini?" tanya Ibu

"Boleh saja bu toh rumah kami dekat juga sebenarnya, tinggal jam 5 pagi balik ke rumah bisa" balas ku

"Kamar ku apa belum di ubah?" tanya Asahi

"Kami ubah ranjangnya jadi lebih besar, jaga jaga jika kalian menginap di sini" balas ibu

.

Next

Chapitre suivant