"Sayang sekali … malam ini pemandangannya agak kurang bagus," gumam Washington ketika dirinya mengamati keadaan langit malam saat itu. Remaja laki-laki itu masih mempertahankan kebiasaannya untuk memandangi langit malam sebelum tidur.
Dan ketika dirinya sibuk memandangi langit malam, dirinya mendengar deritan suara pintu dan dia tahu bahwa seseorang baru saja masuk ke dalam kamarnya.
Apa itu dirinya lagi? pikir Washington gemas. Dia tahu bahwa seseorang jika telah membuka pintu kamarnya dan masuk ke dalam, dan tidak segera memanggil namanya, maka sudah dipastikan bahwa sosok tersebut merupakan adiknya.
"Sudah aku katakan berkali-kali padamu untuk segera memanggil namaku jika masuk ke dalam kamarku. Mau sampai kapan kau terus menungguku, melamun?" tanya Washington kesal. Dia berbalik dan mendapati seorang anak perempuan dengan ekspresi wajah sulit diartikan menatapnya cukup lekat.
Anak perempuan itu hanya diam, namun terlihat ia seperti sedang menahan rasa sakit.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com