"Baiklah. Aku percaya pada kalian berdua. Astaga kebetulan macam apa ini," ujar Mr Yogya tidak percaya.
"Sejujurnya aku jauh lebih tidak percaya." Bangkok memandang Mr Yogya dengan tatapan tidak percaya. Dia seolah seperti mendapatkan tantangan untuk menyantap makanan ekstrim khas negaranya.
"Bukankah itu merupakan suatu kebetulan yang bagus? Maksud, Bude kalian semua seperti dihubungkan satu sama lain." Bude Surti tersenyum lebar.
"Dibuhungkan oleh warung tenda makan," celutuk Manila tiba-tiba. Tidak biasanya Manila mau membuat lelucon garing seperti ini.
"Ya ampun, lihat selera bercandamu itu sangat kering, meski aku tahu bahwa kau itu sangat jarang melemparkan sebuah lelucon pada orang lain," ujar Bangkok tidak percaya begitu mendengar Manila melemparkan sebuah lelucon.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com