"Sial, itu benar-benar membawa pasukan," ucap seorang leluhur dengan nada kesal.
Meskipun itu sudah dapat ditebak, melihatnya secara langsung masih membuat para leluhur tidak senang. Mereka yakin bisa selamat, tapi itu tidak berlaku untuk keturunan mereka.
"Arahkan mereka ke para junior, biarkan mereka melawan, ini juga pelatihan untuk mereka jika mereka ingin menjadi ahli sejati," jawab leluhur lain.
Para leluhur dengan kultivasi Saint Kuno kemudian maju untuk menghadapi mereka. Mereka melepaskan kekuatan mereka untuk mendorong mereka ke arah para junior. Setiap kali ada kesempatan untuk membunuh mereka, mereka akan langsung membunuh mereka.
Saat ikan dengan kultivasi Saint Kuno muncul, para leluhur itu juga tidak memiliki pilihan lain selain menghadapinya secara pribadi.
Dalam beberapa saat, pertempuran yang menghancurkan bumi meletus di atas laut itu.
Itu kejam dan tanpa ampun, mereka yang lengah sedikit saja akan mati seketika.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com