webnovel

Berpisah

Sekitar tiga hari kemudian di dunia itu, sebuah daratan akhirnya terlihat dari kapal itu.

Semua orang di kapal itu langsung naik geladak utama kapal itu saat daratan itu muncul.

Qin Tian dan yang lainnya juga berada di geladak kapal pada saat ini.

Tapi kelompok itu sedikit canggung karena pangeran Xue, si tokoh utama di kapal itu bergabung dalam kelompok mereka. Bahkan utusan sekte mereka harus menjaga sikapnya dengan baik karena keberadaan pangeran Xue di kelompok yang dia pimpin.

Tiga hari yang lalu di jamuan makan, Qin Tian telah bertanya banyak hal pada pangeran Xue dan yang lainnya. Satu hal yang sekarang bisa dia konfirmasi adalah bahwa tidak ada perubahan aneh pada tubuh mereka di dunia nyata selain beberapa efek samping yang diakibatkan oleh game tersebut.

Hal lain yang dia ketahui adalah bahwa bocah itu sebenarnya bukan orang Asia timur, tapi orang Eropa.

Dia tidak menyebutkan latar belakangnya, tapi yang pasti dia tidak berasal dari keluarga kecil. Dari sikapnya yang tampak bermartabat meskipun dia masih sangat muda, Qin Tian bahkan curiga kalau dia berasal dari sebuah keluarga kerajaan.

"Brother Qin, apa kau yakin tidak akan ikut denganku ke ibukota Kerajaan?" Tanya Xue.

"Tidak." Qin Tian menggelengkan kepalanya. "Aku ingin berpetualang terlebih dahulu." Dia membuat alasan.

"Yah, sebenarnya bukan hal mudah menjadi seorang pangeran. Kau tahu, ada banyak saingan di kerajaan itu. Faktanya, reinkarnasi ku ini juga tidak memiliki kehidupan yang tenang di kerajaan itu."

Qin Tian tersenyum tipis saat dia mendengar kata-katanya. Tentu saja, dia tahu itu. "Yah, kau bisa mengabaikan mereka, bagaimanapun, mereka hanyalah NPC game."

"Kau benar, setelah aku kembali, aku pasti akan memberi pelajaran pada NPC-NPC itu."

"Dengan tubuh surgawi mu, pasti tidak ada pangeran dengan bakat yang lebih baik darimu di kerajaan itu."

"Mm." Xue mengangguk.

Mereka terus mengobrol setelah itu sambil melihat pemandangan di sekitar mereka.

Ada sebuah kota di daratan yang mereka tuju. Itu bukan kota yang terlalu besar, tapi ada banyak kapal yang menuju ke sana. Bahkan ada beberapa kapal yang terbang di udara.

Tidak lama kemudian, kapal itu akhirnya berlabuh di pelabuhan kota itu.

"Kita mungkin akan berpisah di sini." Ucap Xue saat kapal itu berlabuh.

Tidak jauh dari kapal itu, ada sebuah kapal dengan lambang kerajaan. Ada beberapa prajurit yang menjaga kapal itu. Prajurit-prajurit itu bahkan terlihat kuat daripada para prajurit yang mengikuti pangeran Xue.

Semua orang di kapal itu tahu kalau mereka adalah orang-orang yang akan menjemput pangeran Xue.

Qin Tian hanya mengangguk saat dia mendengar kata-kata pangeran Xue.

Setelah itu, bocah itu kemudian melangkah untuk meninggalkan kapal itu. Sepuluh pemain dari bumi dan para prajurit kerajaan mengikuti di belakangnya. Sebelum mereka pergi dari sana, tidak ada satupun orang yang berani meninggalkan kapal itu.

...

Para prajurit itu langsung membawa pangeran Xue dan yang lainnya ke dalam kapal setelah mereka tiba di depan kapal itu.

Saat pintu kapal tertutup, kapal itu segera terbang ke udara.

Kapal yang bisa terbang di udara tentu saja bukan hal yang langka di dunia itu, tapi untuk para pemuda dari pulau-pulau terpencil, mereka memang masih belum memenuhi syarat untuk menaiki kapal yang bisa terbang di udara tersebut.

Sekte-sekte di benua Dewa Hiu tidak akan membiarkan mereka melakukan itu.

"Huh." Banyak yang menghela nafas lega setelah kapal kerajaan itu pergi.

Bukannya mereka memiliki sikap rendah diri, tapi keluarga kerajaan benar-benar terlalu kuat untuk mereka. Mereka, bagaimanapun, hanya berasal dari faksi kecil di Kerajaan Xue. Bahkan faksi-faksi top di kapal itu masih dianggap sebagai faksi kecil jika dibandingkan dengan seluruh kerajaan.

Salah satu ahli top kerajaan dapat dengan mudah membantai bahkan leluhur mereka.

Setelah kapal kerajaan itu menghilang dari pandangan mereka, mereka mulai turun dari kapal itu. Mereka mengikuti utusan sekte mereka masing-masing.

Sebagai sekte kecil bahkan diantara sekte-sekte di kapal itu, si utusan sekte Gunung Terbelah secara alami tidak berani bergerak lebih awal daripada sekte-sekte lainnya.

Dan keberadaan Qin Tian di dalam kelompoknya juga membuat dia bingung bagaimana harus bertindak.

Dia awalnya tidak terlalu menganggap serius Qin Tian. Bahkan sekarang dia masih menganggap Qin Tian sebagai pemuda yang belum berkultivasi, tapi hubungan misterius antara Qin Tian dan pangeran Xue membuatnya berpikir kembali bagaimana harus memperlakukan Qin Tian.

Belum lagi dia, Qin Tian bahkan bisa merasakan tatapan dari murid-murid sekte lainnya.

"Ehmmm." Qin Tian kemudian berdehem saat dia melihat utusan sekte itu masih tidak berbicara.

Dia merasa tidak nyaman saat dia melihat Yang Ming dan yang lainnya juga mulai bersikap hati-hati di depannya.

"Jangan khawatir senior, saya sebenarnya tidak memiliki hubungan apapun dengan pangeran Xue. Kami hanya secara kebetulan memiliki takdir yang mirip." Dia berkata.

"Saya harap anda bisa melupakannya, senior." Dia sedikit tersenyum saat dia mengatakan itu.

Wajah utusan itu langsung berkedut saat dia mendengar kata-katanya.

"Huh." Dia mendesah. Dia kemudian berpura-pura seolah-olah dia tidak mendengar apa-apa.

"Baiklah, kalau begitu mari kita pergi ke sekte. Lokasi sekte kita tidak terlalu jauh dari sini, kita akan sampai dalam waktu tiga jam."

Setelah mengatakan itu, dia tiba-tiba membuka jubahnya, dan seekor elang kemudian keluar dari dalam jubahnya.

Meskipun ukuran elang itu terlihat kecil, Qin Tian bisa merasakan aura prajurit spiritiual memancar dari tubuh elang tersebut.

Whooss...

Tangan utusan itu kemudian menangkap kaki elang itu.

"Mari kita pergi ke luar kota dulu, aku tidak berani terbang di atas kota ini." Ucap utusan itu dengan senyum malu.

Kultivasi utusan itu hanya di lapisan ketiga prajurit spiritiual, meski kota pelabuhan itu bukan kota yang terlalu besar, tapi ada banyak ahli yang singgah di kota itu. Jika mereka kebetulan terbang di atas kepala seorang ahli dengan kepribadian picik, mereka bisa saja ditampar sampai mati.

Setelah turun dari kapal, mereka segera meninggalkan pelabuhan.

Ketika mereka memasuki kota, Yang Ming dan yang lainnya langsung menunjukkan ekspresi kagum pada kota yang mereka lihat. Di pulau-pulau kecil di mana mereka berasal, hampir mustahil untuk menemukan kota seperti itu.

Bahkan Qin Tian menghela nafas saat dia melihat kota dengan bangunan-bangunan kuno itu. 17 tahun di bumi membuatnya merindukan kota-kota di enam belas surga. Meskipun kota-kota seperti itu cukup banyak ditemukan di game lainnya, tapi mereka pada akhirnya hanyalah kota yang terbuat dari program komputer. Tapi kota yang dia lihat saat ini adalah kota dari sebuah dunia nyata.

Utusan itu tampaknya tidak ingin berlama-lama di kota itu, setelah memasuki kota itu dari pelabuhan, dia langsung memimpin Qin Tian dan yang lainnya untuk meninggalkan kota tersebut.

Ada banyak toko yang menjual berbagai perlengkapan dan sumber daya kultivasi di sepanjang jalan yang mereka lewati, tapi mereka tidak singgah pada satu toko pun. Mungkin selain Qin Tian yang mendapatkan beberapa pil tingkat bumi dari sistem, tidak ada satupun dari mereka yang memiliki uang untuk berbelanja di kota itu.

Tidak lama kemudian, mereka akhirnya keluar dari gerbang kota.

Setelah keluar dari kota tersebut, mereka tidak langsung berhenti, mereka baru berhenti setelah mereka berada sekitar 300 meter lebih dari kota tersebut.

"Huh. Kita akan terbang dari sini." Utusan itu berkata sambil menghela nafas.

Qin Tian bisa melihat ketegangan dari utusan itu di sepanjang perjalanan mereka. Dia tidak tahu mengapa, tapi dia merasa perjalanan mereka menuju sekte kemungkinan besar tidak akan berjalan dengan lancar.

Sebenarnya itu bukan hal yang aneh. Ada terlalu banyak sekte kecil di enam belas surga. Namun, sementara jumlah mereka sangat banyak, wilayah yang tersedia untuk mereka kuasai jauh lebih sedikit. Bagi kebanyakan sekte kecil, mereka harus terus berperang untuk mempertahankan wilayah mereka.

"Tapi." Qin Tian kemudian menatap statistiknya.

Saat jamuan makan sebelumnya, dia berhasil mengumpulkan hampir 4000 energi spiritual, dan sekarang dia masih belum mengkondensasikan mereka.

Statistik:

<Nickname: Jian>

<Ras: Manusia>

<Tubuh: Tubuh Dewa Primordial>

(Skill yang telah dibuka: <Divine Perception>)

<Garis Darah: Garis Darah Primordial>

<Jiwa: Jiwa Primordial>

Teknik Kultivasi:

<Kitab Suci Umur Panjang (Tahap Pertama: Dapat menyerap tiga energi spiritual dalam 1 detik.)>

Teknik Beladiri:

<Tinju Naga Besi (Tahap Pertama: Dapat melepaskan 100kg kekuatan dengan satu sumber spiritual.)>

<Kultivasi: Lapisan kelima Magang Spiritual> / <Sumber Spiritual: 51/60>

<Energi Spiritual: 4010> (Note: 100 energi spiritual dapat diubah menjadi 1 sumber spiritual. Kecepatan mengubah energi spiritual menjadi sumber spiritual tergantung pada bakat pemain.)

"Sepertinya aku harus menerobos dulu. Dengan 4000 energi spiritual, aku dapat mencapai lapisan kesembilan Magang Spiritual. Dengan kekuatan Tubuh Dewa Primordial, seharusnya tidak ada masalah jika aku bertarung melawan seorang prajurit spiritiual." Dia berkata saat dia melihat statistik miliknya.

Alasan mengapa dia tidak langsung menerobos sebelumnya adalah karena dia ingin berjaga-jaga seandainya ada sesuatu yang membutuhkan energi spiritual. Dia tidak tergesa-gesa untuk menerobos karena baginya menerobos adalah sesuatu yang dapat dengan mudah dia lakukan selama dia memiliki energi spiritual yang cukup.

Whooss...

Utusan itu kemudian melemparkan elang yang selalu dia pegang.

Saat elang itu dilemparkan, ukurannya langsung menjadi besar. Panjang tubuh elang itu mencapai sepuluh meter lebih.

"Cepat naik." Ucap utusan itu sambil melompat ke atas punggung elang itu.

Yang Ming dan yang lainnya saling memandang sebelum mereka melompat mengikuti utusan itu.

Qin Tian adalah yang terakhir melompat.

Setelah dia melompat, elang itu segera mengibaskan sayapnya.

Dalam satu kibasan sayapnya, elang itu dapat langsung terbang melintasi jarak hingga seratus meter.

Chapitre suivant