webnovel

DUA RATUS TUJUH PULUH ENAM

Wahyu duduk di kursi penonton menikmati permainan piano Elise. Tapi kali ini ada orang lain yang juga bersembunyi mendengarkan permainan piano Elise. Hanya satu lagu setelah selesai Elise pun turun dari panggung berjalan ke arah Wahyu dengan iringan tepuk tangan para pengunjung kafe. Elise benar-benar merasa malu karena ia sangat tidak ingin menjadi pusat perhatian orang banyak.

Wahyu berdiri dan menarik Elise ke dalam pelukannya berbisik di telinga gadis itu dengan lembut membuat suara hangatnya berhembus di telinga Elise. "Sangat sempuran! Aku sangat cemburu ketika mereka menatapmu dengan tatapan memuja seperti itu.."

Elise memukul dada Wahyu, gadis itu melepaskan pelukannya dan duduk di kursi "Tidak tahu malu!" katanya dengan wajah memerah.

"Wahyu! Kau tidak tahu malu.." kata Elise tertahan.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant