Tian sangat begitu khawatir tetapi karena terlalu terburu-buru nampaknya Ibu mertuanya itu tidak sempat menjawab pertanyaan dari Tian dan hanya tersenyum kecil saja sehingga membuat dia merasa bingung apalagi Ibu mertuanya tampaknya menuju ke arah dapur yang menandakan mungkin saja esnya tercinta ingin dibuatkan sesuatu sebenarnya dia Ingin menyusul lu mertuanya tetapi ayah mertuanya hati ini menatapnya kembali dan menyuruh dia untuk melanjutkan permainan catur mereka yang belum selesai.
"Tidak perlu khawatir Ibunda pasti bisa membereskan masalah Putri bungsu yang nakal, sekarang ayo lanjut permainan catur ini sekarang giliranmu."ucap Henrian Skay yang saat ini telah membuat benteng pertahanannya dalam permainan catur ini sehingga tidak mudah ditembus.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com