"Kamu beneran mau nginep di sekolah?"
"Iya, Ma. Aku harus jagain tenda dan nyiapin semuanya. Lagian, Dania juga mau ikut nginep."
"Halah! Itu cuma alesan dia doang, Tante. Apalagi ada Dania. Pasti lo mau modusin anak orang, kan?"
Fayez melempar bantal tidurnya ke arah Arinka yang sedang berdiri di ambang pintu kamarnya.
"Bener itu, Yez?" tanya Kania posesif.
"Nggak lah, Ma. Aku sama Dania itu ketua, jadi kita berdua harus ngawasin semuanya. Lagian, bukan kita berdua yang nginep. Tapi panitia lain juga nginep" jawab Fayez sembari melirik Arinka sinis.
"Rinka, kamu ke bawah, gih. Katanya mau ada pacar kamu" ucap Kania membuat Arinka menjadi salah tingkah.
"Tahu, lo! Kedatangan pacar itu harusnya disambut, bukan malah dikacangin!'
"Diem lo!" Arinka meninggalkan kamar Fayez dan turun untuk menemui Edward.
Hubungan mereka sudah semakin terbuka. Edward bahkan sudah berani mengunjungi kediaman Arinka saat ini.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com