"Terserah lo. Kita kembali ke topik. Apa kita mau nerusin rencana perkenalan ini?"
Hendra diam sejenak. "Tapi gue belum putus sama cewek gue" ujarnya berterus terang.
"Nggak masalah. Kita bisa mulai semuanya dari temen. Anggap gue temen lo, dan lo gue anggap temen gue"
"Lo yakin?" tanya Hendra sambil menatap wajah Ainina.
Tak bisa dipungkiri, jika wajah Ainina memang sangat cantik. Bibir tipis yang di balut oleh lipstik tipis berwarna oranye itu membuat Hendra sedikit salah fokus.
Apalagi ketika matanya turun dan menatap kedua bahu Ainina yang terbebas.
"Gue yakin. Anggap aja itu sebagai tahap perkenalan kita yang pertama"
"Tapi gue ada satu permintaan"
"Apa?"
"Jangan sampai ada yang tahu"
Ainina mengangguk pelan. "Lo tenang aja. Gue ngerti posisi lo dan sekolah kita"
"Berarti lo kenal sama Fayez?"
Ainina berdeham dan mengubah posisi duduknya. Raut wajah gadis itu terlihat nampak canggung.
"Dia mantan pacar gue"
Sontak kedua mata Hendra membola sempurna.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com