webnovel

Ingin Bertahan, Namun Terlalu Perih

"Hendra, kamu sebenernya kenapa, sih? Dari pagi cuek terus sama aku?"

Hendra tak menghiraukan kehadiran Santi yang sedari tadi mengikutinya.

Imam dan Arip semakin bingung melihat sikap Hendra yang tidak pernah seperti ini sebelumnya.

"Mon, lo tau nggak mereka kenapa?" Tanya Arip pada sang ketua.

"Gak tau dan gak mau tau"

Jawaban Temon sungguh membuat Arip langsung menggaruk kepala. Terbuang sia-sia waktu seperkian menitnya.

"Hendra!" Bentak Santi yang sudah hilang kesabaran.

Lelaki itu pun menghentikan langkah dan melepas earphone yang setia menutupi lubang telinganya.

"Apa? Lo ngomong sama gue?"

Lihat! Bagaimana Santi tidak marah? Kelakuan Hendra benar-benar membuatnya tidak mengerti lagi.

"Kamu kenapa sih, hah? Aku punya salah apa sama kamu? Sampe kamu cuekin aku kayak gini"

"San, gue lagi nggak mau ngomong sama lo. Mending lo sekarang pergi dan gak usah ganggu gue!"

"Kenapa? Kamu udah gak cinta sama aku?"

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant