Fayez ikut melambaikan tangan mengantar kepergian Galang. Sedangkan ia masih duduk manis di atas ayunan yang biasa di pakai Qori untuk bermain.
"Gue tiba-tiba keinget Dania. Apa gue telepon aja, ya?"
Lelaki itu merogoh saku celananya dan mengambil ponsel yang berada di dalam sana.
"Halo, Yez" sapa Dania di dalam layar ponsel.
"Lho, kamu kenapa di luar?" tanya Fayez ketika melihat Dania yang juga sedang duduk di atas ayunan.
"Aku tadi abis nemenin Siska"
"Siska?"
Dania terlihat mengangguk. "Dia tiba-tiba dateng. Terus curhat soal Galang"
"Lho, kok sama? Ini juga si Galang baru aja pulang"
"Oh ya?" tanya Dania dengan bola mata membulat, membuat Fayez semakin gemas.
"Kamu ekspresinya jangan gitu, dong. Udah tau muka kamu bulet, pake melotot. Aku jadi gemes, pengen nyubit!"
Dania tersipu malu dan langsung menutup kamera ponselnya dengan menggunakan telapak tangan.
"Lha, kenapa jadi gelap? Kamu lagi di mana?" tanya Fayez menggoyangkan ponselnya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com