webnovel

17

Sania kembali kedalam kamar melihat suaminya sedang melamun entah apa yang dipikirkannya.

"Mas jangan melamun" ucap Sania duduk di tepi ranjang kasur

"Sayang, maafin sikap mama ya, kalau buat kamu kecewa" ucap Reno memandang Sania

"Nggak mas, aku tau kok mama belum bisa nerima aku karena baru kenal"

"Aku kecewa sama mama"

"Jangan bilang seperti itu mas, bagaimana pun dia mama kamu sejelek - jeleknya orang tua, surga berada ditelapak kaki ibu" ucap Sania

"Iyah sayang"

Mereka keluar dari kamar untuk menemui papa Reno diluar.

"Hai pa" panggil Vano saat Darwin membaca buku

"Hai boy" ucap Darwin menoleh kebelakang dan langsung berdiri

"Papa sehat?"

"Sehat Ren"

"Oh iya, pa kenalin ini istri aku Sania" ucap Reno memperkenalkan Sania ke papanya

"Pa" ucap Sania mengulurkan tangannya tetapi justru bukan uluran tangan yang diberekin tetapi Darwin merentangkan kedua tangannya agar memeluknya.

Sania yang kaget langsung bersembunyi dibalik badan Reno

"Why?" tanya Darwin

"Maaf pa, Sania tidak terbiasa dengan hal itu" jawab Reno

Daniah datang dan duduk sambil membaca buku.

"Kamu jangan takut sama suami saya. Gaya suami saya memang seperti itu, jadi kamu harus terbiasa" ucap Daniah

"Ma" tegur Reno

"Apa Reno? memang benarkan dia harus terbiasa. Ajarin istri kamu" judes Daniah

Sania menatap sedih ke Reno, begitu juga Reno. Dia tidak menyangka mamanya akan berkata seperti itu kepada Sania

"Maaf"

"Gak papa mas" ucap Sania sambil tersenyum

****************

Farah sedang menangis di kamarnya mukanya yang cantik habis dipukuli oleh kliennya. Dia harus melayani pria hidung belang dengan sangat kasar kepadanya. Sebenarnya ia terpaksa bekerja seperti itu karena semua membiayai adik - adiknya sekolah di kampungnya.

Ting

Farah mengambil ponselnya lalu membuka pesan itu ternyata ibunya yang mengirim sms.

"Assalamualaikum kak, kakak lagi apa? ibu harap kamu sehat - sehat ya. Gimana kuliah kamu lancar? oh iya tahun depan adikmu mau kuliah dan dia ingin kuliah ditempat kamu. Ibo harap kamu bisa jagain dia ya"

Farah menangis sejadi - jadinya karena dia sudah membuat ibunya kecewa terlebih lagi dia sekarang sudah di DO dari kampusnya karena tidak pernah masuk dan selama ini ibunya tidak tau apa yang terjadi.

"Kakak janji bu, kakak akan bahagiakan kalian semua termasuk ibu. Akan kakak biayai semua sekolah adik - adik dan menjadi sukses kedepannya, sekali lagi maafin kakak bu" ucap Farah menangis terisak - isak

****************

Pagi hari Reno dan Sania bersiap - siap untuk pergi ke tempat latihan Reno yang sebentar lagi bertanding. Reno tidak ingin meninggalkannya sendirian dirumah.

"Reno" panggil Dania saat Reno dan Sania keluar kamar

"Iya ma"

"Kamu mau pergi latihan sekarang?"

"Iya ma, mau liat tempat latihan sama pertandingan"

Sania ikut juga?"

"Iya ma"

"Ya, padahal mama mau ajak Sania belanja. Sania bareng mama aja" ajak Daniah

"Kamu mau ikut mama?" tanya Reno

"Ya udah mas, aku ikut mama aja sekalian lebih dekat lagi" ucap Sania tersenyum

"Ya udah kakau gitu, Sania ikut mama katanya" ucap Reno

"Bagus. Kalau gitu kalisn sarapan dulu" ajak Daniah

Mereka menuruti perkataan Daniah dan duduk dimeja makan.

"Bi bawain piring dua lagi ya" teriak Daniah

Tidak lama asisten rumah tangga Daniah datang memberikan piring kepada Reno dan Daniah

"Dimakan Sania"

Sania hanya tersenyum tidak enak

"Maaf ma, Sania gak bisa makan - makansman barat seperti ini"

"Oh"

"Mas buatin roti ya buat kamu"

"Iya Mas"

Reno membuatkan Sania Roti dengan selai diatasnya dan diberikan kepada istrinya

"Makasih mas" ucap Sania

"Sama - sama" Reno melihat jam di pergelangan tangannya "Sepertinya aku akan terlambat. Kalau gitu Reno pergi dulu ya"

Sania mencium punggung tangan Reno "Hati - hati mas"

"Iya sayang. Ma aku pergi ya" ucap Reno

Setelah kepergian Reno, Wajah Daniah berubah menjadi sinis kepada Sania

"Jadi, ini yang kemarin viral di sosial media" ucap Daniah sinis

"Maksud mama apa?"

"Jangan pura - pura gak tau deh. Kamu kan yang udah ngerebut Reno dari Tara"

Sania bingung "Kayaknya mama salah paham deh. Reno sama Tara udah lama pisah sebelum aku dan Reno saling kenal"

"Pasti kamu bohong kan? saya masih gak percaya Tara seperti itu. Kamu tau saya sangat sayang sama Tara. Tara itu cantik, baik, modis, fashionable dan selalu menuruti kata saya. Gak seperti kamu kampung" ucap Daniah

"Mama sebenci itu sama aku?" lirih Sania

"Sangat. Udah lah saya nggak mood mau makan, dirumah ini panas semenjak ada kamu. lebih baik saya pergi dari sini" ucap kejam Daniah pergi begitu saja

Mata Sania mulai berkaca - kaca dia tidak menyangka mertuanya sangat membencinya. Dia pikir mertuanya akan baik kepadanya ternyata tidak sama sekali.

Sania termenung duduk di tepi kolam renang memikirkan tentang mertuanya. Dia tidak tau harus berbuat apa lagu supaya mertuanya baik kepadanya

Tring tring tring

Ponsel Sania berdering, segera ia mengangkatnya.

"Assalamuaaikum"

"Waalaikumsalam. Kamu sekarang lagi dimana sama mama?"

"A..aku masih dirumah mas"

"Dirumah? mama kemana?"

"Mama tadi tiba - tiba lagi ada urusan jadi gak pergi deh"

Hmm, aku akan pulang sekarang, kamu sekarang siap - siap"

"Mau kemana mas?"

"Aku mau ajak kamu jalan - jalan"

"Oke mas. Aku siap - siap ya"

"Oke. Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

Sania berdiri dari kursinya dan pergi menuju kamar untuk bersiap - siap.

****************

Reno dan Sania berada di kafe sekarang mereka makan siang terlebih dahulu sebelum melanjutkan jalan - jalannya

"Sayang" panggil Reno

"Iya mas"

"Hmm aku udah daftarin kamu kuliah, dengan jurusan desainer"

"Kamu serius mas?" tanya Sania

"Serius sayang

"Makasih mas"

"Sama - sama. Besok kamu bawa aja berkas - berkas ya?g harus dibawa dan nanti registrasi disana" jelas Reno

Sania menganggukkan kepalanya dan tersenyum

"Ini untuk kamu" ucap Reno memberikan kotak kecil yang dihiasi pita di atasnya

"Ini apa mas?"

"Buka aja dulu"

Sania membuka kotak itu dan betapa terkejutnya ternyata itu gelang

"Cantiknya. Ini serius buat aku?"

"Iya ini buat kamu. Aku beliin ini supaya kamu selalu ingat sama aku"

Sania tersenyum "Mas, nggak memberi gelang juga aku akan selalu ingat terus sama mas, Gsk mungkin aku bisa lupa dihati aku" ucap Sania

"Masa sih?" goda Reno

"Beneran mas"

"Awas ya kalau bohong" ancamnya

"Iya mas, mas pakein dong?"

Reno memakaikan gelang untuk Sania betaoa cantiknya dia memakai gelang ini.

"Mas"

"Hmm"

"Pasti mahal ya?"

"Ya gitu deh" ucap Reno

****************

Reno dan Sania tiba dirumah disambut oleh kedua orang tua Reno.

"Ma, pa" panggil Reno

"Hay boy udah pulang. Duduk sini kita minum" ucap Darwin

"Bi ambilin minuman buat bapak" teriak Daniah memanggil asisten rumah tangganya

Tak lama Bibi datang dengan membawa minuman alkohol. Membuat Sania miris, dia tidak menyangka orang tuanya terlalu bebas dan jauh dari agama

"Sini Reno duduk" ucap Daniah

"Maaf ma, pa Reno udah gak minum lagi"

Daniah dan Darwin saling berpandangan dengan apa yang dikatakan anaknya ini.

"Are you kidding?" tanya Darwin

"Reno serius pa"

Chapitre suivant