webnovel

12

Farah keluar dari rumahnya dengan wajah yang tenang

"Dimana Sania?" teriak Reno

"Sania gak ada disini" ucap Farah

"Lo bohong Far, gue tau Sania ada didalam, minggir lo!" Ucap Reno memaksa masuk

"Apa - apaan sih, udah gue bilang dia gak ada disini"

"Bisa gak, jangan bohong, nenek bilang Sania pergi sama lo!"

"Gue gak tau Ren, dan gue gak tau dia dimana, jangan macam - macam ya, atau gue akan lapor polisi" Ancam Farah

Sania sedari tadi hanya melihat pertengkaran Reno dan Farah, dia memutuskan untuk keluar dari sini. Jika tidak Farah dan Tara akan melakukan apa yang mereka rencanakan

"Reno" teriak Sania

Reno yang mendengar itu langsung melihat kearah Sania

"See, lo bohong Far, masih berani manggil polisi kesini?! yang ada malah gue yang akan lapor ke polisi atas tindak penculikan!"

Farah membeku, tidak dapat berbicara apa - apa. Dia hanya memijit pelipisnya dengan kesal karena rencananya kali ini gagal total.

"Ayo Sania" ucap Reno menarik tangan Sania masuk ke dalam mobilnya

"Awas lo ya Far, sekali lagi gue liat ganggu Sania lo yang gue laporin ke polisi" ancamnya

Reno melihat Sam yang pergi bersama.

"Lo pergi aja. Gue bisa sendiri" ucapnya paham maksud Reno

"Sip bro, thanks ya"

Mereka pergi meninggalkan rumah Farah.

Dilain sisi Tara yang sedari tadi melihat pertengkaran itu memukul stir mobil, dia sangat marah karena rencananya yang sudah ia susun bersama Farah hancur total.

"Menyebalkan!" teriak Tara dari dalam mobil

Tara mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang.

"Hallo tante"

"Bagaimana rencananya berhasil?"

"Semuanya gagak total Tante"

"Bagaimana bisa itu terjadi?"

"Semua gara - gara anak kesayangan tante yang datang tiba - tiba kerumah Farah"

"Gitu aja gak becus, gimana mau berhasil kalau kamu kerjain perempuan itu gak bisa"

Tut tut tut Suara panggilan terputus.

Ah, sialan perempuan itu, semuanya hancur" teriaknya frustasi akhirnya Tara pergi meninggalkan area tersebut.

****************

Daniah adalah mama Reno yang sekarang menetap di Amerika, Dia sangat kesal tau anak kesayangannya menikah dengan perempuan tidak jelas.

"Ah begitu saja dia tidak bisa menghancurkan perempuan itu. Apa harus aku yang turun tangan" kesalnya

Dania pergi kedapur mengambil minuman alkohol lalu meminumnya dengan emosi.

Flasback On

Dua puluh enam tahun yang lalu Dania seorang wanita yang penurut, baik, taat agama. Tetapi semenjak ia melanjutkan kuliahnya di Amerika Daniah mulai sering menjadi wanita pembangkang, pulang malam, pergi ke diskotik sampai akhirnya kuliahnya terbengkalai. Tiba - tiba ia disuruh pulang oleh Suroso ke Indonesia karena anaknya ini telah menikah tanpa memberitahunya terlebih dahulu.

"Begini kelakuan kamu di sana, papa sekolahin kamu untuk belajar bukannya seperti ini Dania!" marah Suroso

"Pa, aku gak mau kuliah disana tapi papa memaksanya"

"Itu semua demi masa depan kamu, dan kenapa kamu harus menikah dengan laki - laki yang tidak mengerti tentang agama!"

"Aku cinta sama Darwin pa, dia sudah mualaf sekarang"

"Walaupun sudah mualaf tetap saja, dia tidak bisa membimbing kamu ke jalan yang baik Daniah"

"Mas, sudah jangan marah - marah begitu, kasian jantung papa nanti kambuh" ucap Mirna

"Ini anak kamu yang gak pernah dengar kata dari orang tuanya! Daniah mulai sekarang kamu bukan anak papa, lebih baik kamu keluar dari rumah ini!" ucap Suroso emosi

"Pa jangan usir aku pa" ucap Daniah memohon tetapi Suruso pergi begitu saja tanpa mendengar Daniah berbicara.

"Ma tolong" ucap Dania kembali, tetapi Mirna juga sama dia sangat kecewa dengan tindakan anaknya seperti ini bagaimana pun mereka adalah orang tuanya tetapi Daniah menikah tanpa bilang terlebih dahulu

Flasback off

"Liat aja pa, papa senang liat perempuan itu bukan? aku akan pastikan hidupnya tidak akan lama lagi" ucap Daniah ke diri sendiri

****************

Sania masih saja memikirkan kejadian tadi. Semenjak pulang Reno diam tidak ada bicara apapun. Ia sadar dia salah karena ia tidak ijin keluar dengan Reno.

Sania memanggil Reno yang sedang sibuk bermain ponsel, tetapi tidak ia dengar.

"Reno, kita makan malam yuk" ucap Sania

Reno tetap diam , dia lebih memilih fokus untuk bermain ponsel dari pada mendengar sautan istrinya.

Sania mendekatinya mencoba memanggilnya kembali.

"Reno?" panggilnya

Reno tetap bungkam

"Reno, maaf soal kejadian tadi sore" ucapnya mencoba berbicara dengan suaminya

"Kamu tau apa kesalahan kamu?" tanya Reno mengeluarkan suara

Sania mengangguk "Aku sadar kesalahannya apa, aku minta maaf karena gak minta ijin keluar sama kamu"

"Aku gak masalah kamu keluar tanpa ijin karena kamu udah minta ijin sama kakek dan nenek. Yang aku kesalkan kamu pergi dengan Farah. Kamu tau kan Farah itu mau menjual kamu lagi" ucapnya sedikit emosi

"Aku sadar aku salah Ren, maaf ya" ucap Sania tulus

"Terlebih lagi kenapa kamu gak bawa ponsel kamu"

"Aku tinggalkan karena Farah mengancam aku akan memberi tau kakek dan nenek soal kejadian waktu itu"

"Dengar ya Sania, kamu itu perempuan paling bodoh yang pernah aku temui" teriaknya lalu pergi dari hadapan Sania.

****************

Lala dan Tante Rina begitu sangat menikmati makanannya.

"Coba gitu kamu La, bawain ibumu makanan jangan bisanya minta uang aja" ucap Tante Rina

"Iyah bu, Ini semua demi ibu, ibu pengen aku kerja kan? sekarang aku udah kerja"

"Bagus itu baru anak ibu"

Lala mengambil ponsel yang dia letakkan di samping piringnya, diambilnya lalu ia tidak sengaja membuka berita online.

Mata Lala melotot membaca berita itu. "Bu ibu" teriak Lala

"Apa sih La, teriak - teriak? kamu kira ibu budek apa?" geramnya

"Liat deh bu, bener kan kata aku Sania nikahnya sama atlet tenis itu"

"Ah, kamu selalu bahas Sania terus, males ibu dengarnya"

"Ih ibu, liat dulu nih" ucap Lala memberikan ponsel ke ibunya

Tante Rina membaca berita itu dan ternyata benar ini adalah Sania Saputri keponakannya.

"Ini beneran La? keren juga ya dia sekang nikah sama orang kaya" ucapnya tertawa

"Makanya ibu dengerin aku kemarin. Beneran Sania kan"

"Iya iya ibu baru percaya. Bagus lah dia nikah sama orang kaya jadi dia gak nyusahin kita lagi" ucapnya

Selesai ia makan tante Rina mencoba menelpon Farah. Dia yakin kalau Farah pasti tau tentang Sania.

"Farah"

"Apa sih"

"Kamu kenapa gak beritahu kalau Sania nikah dengan dengan orang kaya"

"Kemarin kemana aja tante, aku udah bilang kemarin Sania nikah sama orang kaya, tapi tante bilang gak peduli"

"Tante kira kamu bohong Far"

"Terus mau apa lagi tanya tentang Sania. Aku bosen denge nama dia. Kalau Tante mau tau tentang dia langsung tanyakan aja sama dia"

Tut tut tut

Sambungan dimatikan begitu saja. Tante Rina bingung ada apa dengan Farah. Dia sepertinya lagi emosi.

Tante Rina mencoba menelpon Sania tetapi tidak diangkat - angkat membuat Dia kesal.

Lala berjalan menuju kedapur tapi ia melihat ibunya sedang terlihat kesal.

"Bu. Ibu kenapa sih?" tanya Lala

"Lagi telpon Sania tapi gak diangkat - angkat"

"Bu... bu. Kemarin diusir sekarang hidupnya udah bahagia di cari - cari"

"Bawel kamu ah"

"Kok aku bawel sih bu. Ibu tuh yang bawel dari tadi" ucapnya lalu pergi dengan raut wajah masam

"Kurang ajar ya kamu" teriak tante Rina.

Chapitre suivant