Al dan Livia kembali ke kampus bersama. Kali ini Al yang menyetir karena dia sudah terlambat sehingga harus memastikan kalau dia akan tiba tepat waktu dengan kecepatan tinggi.
"Argh aku selalu takut jika bersama denganmu seperti ini," keluh Livia yang mehela napas panjang ketika mereka sudah memarkirkan mobil.
Al tertawa ringan dia segera mengambil tas dan perlengkapan lainnya untuk ia bawa ke kelas.
"Kamu kembali ke ibu kota besok, 'kan?" tanya Al.
Livia mengangguk manja. "Aku akan menghabiskan ini bersamamu semaksimal mungkin," ujarnya dengan menampakkan mata bulatnya.
Al tersenyum simpul, dia segera mengusap kepala kekasihnya itu dengan hangat. "Jemput aku tepat waktu. Kita akan pergi berkapal."
"Naik kapal? Kamu serius?"
"Apa ini? Kamu antusias atau malah tidak ingin?" Al mempertanyakan ekspresi Livia.
Perempuan itu seketika merengut. "Aku tidak suka kepanasan, Al. Apa kamu tidak tahu itu?" rengeknya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com