"Apa? Dua belas jam? Bukankah itu terlalu lama? Kamu biasanya hanya melayani sewa untuk enam jam, 'kan?" Neandro samgat shock ketika mendapat telpon dari Ameera.
"Iya sebenarnya aku juga menawarkan untuk jasa dua belas jam, hanya saja selama ini aku belum pernah melakukan itu karena jadwal kuliahku yang padat," kata Ameera. Dia yang semula ragu untuk mengatakan pada Neandro, karena dia sudah memprediksi kemarahan dari pria penyuka makanan manis itu.
"Aku ijin tidak bekerja lagi, Kak. Maafkan aku ...," ujarnya lagi melalui telepon.
Terdengar suara dengkusan Neandro dari seberang telepon, hal itu membuat Ameera tahu kalau kakaknya sedang kesal.
"Siapa itu? Siapa pelagganmu?" tanya Neandro.
"Dia ...," Ameera ragu. Dia melirik kanan dan kirinya untuk sesaat. Dia sedang berada di mobil kliennya yang sedang turun untuk membeli minuman untuk mereka.
"Dia seorang putra pejabat. Kakak tidak perlu khawatir, aku bisa jaga diri seperti biasa."
"Putra pejabat? Siapa?"
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com