Pemburuan Vampir yang di lakukan Caroline dan yang lainnya membuahkan hasil. Banyak Vampir yang mati dan selama itu juga Caroline jadi lebih semangat. Gadis itu bahkan banyak membunuh Vampir hanya dengan kuku panjangnya.
Dan yang lainnya juga tidak jauh berbeda, mereka semua membunuh para Vampir yang menjadi serangga di wilayah mereka dengan penuh semangat. Namun karena semua hal yang mereka berlima lakukan hampir seharian itu mereka harus berada di situasi seperti ini.
Situasi yang membuat mereka tidak berdaya, bahkan mereka hanya bisa diam saja saat para Lycan itu menunjukkan raut wajah penuh amarah. Apalagi Benedict, sebagai Ketua dari para Lycan dia lebih terlihat mengerikan di hadapan Caroline saat ini.
Alasannya cukup jelas karena Caroline adalah reinkarnasi anaknya, makanya dia berusaha untuk menghentikan perbuatan gila Caroline. Namun bagi Caroline pria itu tidak lebih dari ayah Livina bukan ayahnya, berbeda dengan Selena yang dia anggap ibu sendiri.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com