webnovel

Menahan Ego

Suara geraman menjadi hal umum yang Frey dengar saat ini. Manik biru terangnya bisa melihat bagaimana seorang Alpha tengah marah padanya. Walau mereka sama-sama Alpha tetap saja ada salah satu dari mereka yang harus mengalah.

Dan yang akan melakukannya adalah Frey, selain dia tidak mungkin melawan Alpha itu dia juga tidak mau membuat peperangan saudara muncul. Apalagi yang menyebabkan hal itu terjadi hanya karena masalah kecil yang terdengar kekanak-kanakan.

"Mau sampai kapan kau menganggapnya mengganggu!?" ucap Frey dengan manik menatap tajam ke arah Alpha di depannya.

"Selamanya, dia itu berbahaya. Kenapa bisa kau tidak merasakan hal itu!!"

Pria itu tidak percaya akan apa yang dia pikirkan selama ini, tapi itulah yang dia rasakan setelah kedatangan Caroline. Ada sesuatu yang berbeda di dalam diri Caroline dan hanya dirinya yang bisa merasakan hal itu. Tapi dia sendiri tidak tau jelas hal apa yang berbahaya dari diri Caroline.

"Jangan mengada-ada!! Cukup Jason, kau selalu saja mengadalkan egomu yang dangkal itu. Sebagai seorang Alpha aku tidak merasakan apa pun selain dia Omega yang lemah!"

"Jangan melampiaskan semua egomu padanya, kali ini aku akan maafkan semua kelakuanmu tapi cukup jangan membuat wanita itu semakin menderita tinggal di sini" lanjut Frey menatap manik Jason yang berwarna merah terang.

Rasanya menyebalkan dia harus terseret dalam masalah ini tapi itulah tugasnya, tugas yang harus menjadi pemimpin kedua setelah Jason. Dan Jason tau bagaimana sahabatnya itu akan bertindak di saat dirinya salah langkah. Tapi dia tidak habis pikir bahwa sahabatnya itu akan membantu Caroline.

Frey bukankah pria yang akan ikut campur masalah sepele seperti ini, kecuali dirinya memang sudah melewati batas. Memikirkan hal itu membuat Jason menghela nafas kasar dan langsung duduk tenang di kursinya.

"Baiklah, aku menyerah. Sekarang kau bisa pergi, aku tau daerah utara tengah mengalami masalah" jawab Jason melirik Frey yang mulai menunjukkan raut wajah gelisah di balik manik biru terangnya.

"Jangan mengulur waktu pergimu, aku akan mengeluarkan Caroline hari ini jadi pergilah"

Frey hanya mendengarkan ucapan Jason sebelum memilih pergi meninggalkan Jason yang kembali menghela nafas kasar. Langkah Frey menuju ruang kesehatan tapi dia melihat wanita yang di selamatkan berjalan bersama Jennifer. Frey ingin mendekat tapi dia mengurungkan niatnya saat melihat Luis juga ada di sana.

Ternyata dia memikirkan hal yang tidak penting dan Frey merasa bahwa dia terlalu ikut campur kali ini. Dengan cepat dia memilih tidak peduli, meninggalkan tempat itu tanpa menatap tiga orang di sana. Sayangnya Jennifer melihatnya sebelum menunjukkan sebuah senyuman miring.

'Sepertinya aku terlalu bersemangat kali ini'

"Aku baik-baik saja Luis!" kesal Caroline menatap manik Luis yang langsung terkekeh.

"Tapi tubuhmu masih sedingin ini, bagaimana bisa kau menyebutnya baik-baik saja!?"

Luis menunjukkan raut wajah kesal pada Caroline yang langsung mendengus. Keduanya jelas terlalu fokus pada interaksi mereka, mengabaikan Jennifer yang menatap keduanya dengan pandangan berpikir. Sepertinya dia tidak akan bisa lepas dari ikatan yang tidak terlihat itu kali ini.

Bahkan Jennifer merasa yakin bahwa Caroline menjadi penyebab ikatan itu muncul pada dirinya. Sampai Jennifer berlari meninggalkan keduanya tanpa pamit. Jennifer memiliki satu hal yang harus dia katakan pada Alpha bangsawan utara.

"Frey.." teriak Jennifer membuat Frey menoleh menatap Jennifer yang menghampiri dirinya.

"Kau akan pergi sekarang?" tanya Jennifer menujukkan raut wajah khawatirnya.

Terkadang Frey tidak paham akan pemikiran Jennifer tapi Frey tau bahwa Jennifer tidak akan membuatnya susah. Tapi entah kenapa Frey merasa bahwa Jennifer ingin mengatakan sesuatu yang berbeda dari kekhawatirannya sekarang.

"Apa yang ingin kau katakan sekarang!?" dan Frey bukankah orang yang sabar untuk menunggu seseorang berbasa-basi lebih dulu.

Jennifer tertawa kecil menatap manik merah pucat itu yang mulai menunjukkan atensinya "bagaimana jika aku bilang kau akan menemukan Matemu?"

Raut wajah Frey langsung berubah datar dengan pandangan tajam mengarah Jennifer yang tidak peduli. Mate adalah satu kata yang tidak ingin dia dengar selama ini tapi Jennifer selalu melewati batas untuk membahas hal itu. Frey langsung meremat kuat tangannya lalu berbalik berniat pergi meninggalkan Jennifer.

Tapi bukan Jennifer namanya jika menyerah begitu saja tanpa membuat Frey marah padanya. Dia memang tidak memiliki hubungan baik dengan Frey selain hubungan pekerjaan. Dan Jennifer tau bahwa Frey membenci kata Mate yang sering dia ucapkan sejak dulu.

Bukan tanpa alasan dia sering membahas soal Mate Alpha bangsawan utara itu, tapi Jennifer tidak pernah mengatakan semuanya selain memberikan sebuah teka-teki yang membuat Frey makin kesal.

"Tapi kali ini Matemu begitu dekat, apa kau tidak merasakannya?"

Langkah Frey terhenti dengan bibir yang dia gigit kuat, dia hanya berhenti tanpa menatap Jennifer yang mengejek dirinya.

"Jangan mengatakan hal yang menjijikkan seperti itu! Kau tau maksudku bukan!" Frey melirik Jennifer sebentar sebelum melangkah pergi meninggalkan Jennifer yang mengangkat bahunya masa bodoh.

Yang terpenting dia sudah mengatakan hal yang ingin dia katakan, sekarang tinggal urusan kedua pasangan itu untuk saling mengenali satu sama lain. Dia hanya pihak luar dan tidak sepantasnya dia ikut campur lebih jauh lagi dan Jennifer langsung menghampiri Luis dan Caroline yang ternyata mencarinya.

"Apakah kalian mencariku?"

Jennifer tersenyum menatap Caroline yang terlihat masam "menurutmu!!"

Tawalah yang terdengar dari Jennifer sebelum dia mengangguk dan menyuruh keduanya untuk mengikuti dirinya. Manik hijau terangnya bisa melihat Luis yang begitu penasaran akan dirinya tapi Jennifer tidak peduli untuk sekarang. Karena ada hal yang harus dia lakukan sekarang.

Mereka bertiga melangkah menuju sel sebelum berhadapan dengan Jeremy yang menatap Caroline tajam "apa yang kau lakukan!!"

Caroline tidak percaya bahwa pria Beta itu langsung marah setelah melihat dirinya. Memangnya dia sebodoh itu untuk menerima segala kemarahan seorang Beta begitu saja. Tentu saja tidak, Caroline langsung mendekat menatap tajam ke arah Beta di hadapannya yang menggeram kesal.

"Kau tau apa untuk mengatakan hal seperti itu padaku! Cukup diam dan lihat!"

Caroline tau apa yang dia katakan, tapi jika dia ingin mengendalikan satu Beta ini dia harus melakukan hal ini. Apalagi hanya Beta ini yang menyadari keberadaan Alpha di tubuhnya sekarang. Dan dia harus berhati-hati dengan Beta ini sebelum semuanya hancur.

"Cukup!!" sebuah suara membuat mereka semua menoleh menatap sang Alpha yang mendekati mereka semua.

Semuanya langsung membungkuk kecuali Caroline yang mendengus muak akan kehadiran Alpha itu.

Dan Alpha itu sadar walau berakhir tidak memedulikan sikap Caroline untuk sekarang "kau aku bebaskan"

Chapitre suivant