"Aku adalah pemilik Sephiroth Graal?"
Valerie tidak bersemangat atau senang setelah mengetahui bahwa dirinya adalah pemegang salah satu Sacred Gear terkuat, Longinus.
Wajahnya tanpa ekspresi dan matanya tampak kehilangan nyawanya. Jelas, dia tidak bisa menahan dampak dari proses kebangkitan Longinus yang terjadi secara tiba-tiba.
Apalagi dia hanya seorang gadis yang usianya bahkan tidak sepuluh tahun. Usia mentalnya tidak mencukupi untuk memproses informasi begitu banyak secara langsung.
Bukan hanya itu, informasi yang diterima sangat terlarang dan berbahaya karena mampu bersentuhan dengan prinsip-prinsip kehidupan itu sendiri. Dia dengan paksa diberitahu tentang bagaimana kehidupan dan jiwa dibuat, selain memperhitungkan pikiran dan konsep tentang kematian, kehidupan, dan berbagai hal lainnya.
Hanya dari itu saja bisa menyebabkan dia mengalami kelebihan mental, pencemaran pikiran, bahkan kerusakan otak.
"Oh, apakah kamu pengguna artefak dewa itu, apa namanya...? Ahh, Sacred Gear?" Shalltear berkata dengan mengingat-ingat di tengah kalimatnya.
"Benar! Dengan ini, aku mungkin bisa mengalahkanmu!" Valerie berkata dengan sedikit bersemangat, jelas dia agak pulih dari pikirannya berkat Longinus miliknya.
"Oh, begitu?" Shalltear bahkan tidak menganggap serius perkataannya dan masih memiliki ekspresi bermain-main di wajahnya.
Dengan mengoperasikan cawan di tangannya, dia dapat menggunakannya dengan dasar informasi yang baru saja dikirim ke otaknya.
Valerie menggenggam Holy Grail dan menggunakannya di tubuhnya sendiri. Seketika, dia tampak bersinar dan seperti dia mengalami kelahiran baru.
Holy Grail menyatu dengan tubuhnya dan dia bisa mengeluarkannya sesuka hati karena dia adalah pemiliknya.
"Apakah kamu sudah selesai?" Shalltear berkata dengan bosan.
Valerie menatapnya dan langsung bergegas ke arahnya. Dengan tubuh yang diperkuat dan beberapa kelemahannya diatasi, kecepatannya juga meningkat.
Selanjutnya, masih seperti yang diharapkan. Dia bahkan tidak bisa melukainya atau bahkan menggores kulitnya sedikitpun. Jika seseorang melihat konfrontasi mereka berdua, maka yang dilihatnya hanyalah perjuangan Valerie yang sia-sia.
Bagaimanapun setiap serangan yang dikerahkan olehnya, hanya ditangkis dengan ringan menggunakan tamparan jari-jarinya.
Tapi dia tidak kecewa atau apa, karena upayanya hanya untuk membiarkan Gasper kabur. Tetap saja, dia frustasi karena ...
"Perbedaannya masih terlalu jauh?" Ekspresi Valerie langsung merosot. Dia, bagaimanapun, baru saja membangkitkan Sephiroth Graal dan tidak bisa menggunakan kekuatan penuhnya. Untuk sekarang ini, dia hanya bisa menggunakannya untuk meningkatkan tubuhnya.
Saat memikirkan jalan keluar untuk masalah ini, tiba-tiba pikirannya kosong. Wajahnya terlihat linglung dan sikapnya menjadi seperti zombie.
Shalltear berhenti bergerak lalu menatapnya karena dia merasakan sesuatu yang aneh.
Valerie memiliki mata hambar tak bernyawa dan dia seperti sedang melihat sesuatu, tapi tidak ada apa-apa dipandangannya.
"--___-_____ apa ---______ yang ---___________----__" Valerie bergumam dengan linglung.
"Apa itu?" Shalltear bingung dengan perubahan sikapnya yang tiba-tiba, dan dia memutuskan untuk menggunakan skill pembaca pikiran padanya.
"Apa-apaan bahasa aneh ini? Apa yang dia ucapkan? Ugh, aku tidak mengerti!" Shalltear merasakan pemikiran Valerie yang hanya berupa kata-kata aneh tak berujung, dan itu juga sedang mengalir ke kepalanya.
Dia melihat ke arah ruang dari tatapan Valerie menuju, dan dia merasa suatu keberadaan sedang menargetkannya. Merasa bahwa keberadaan itu tidak berbahaya untuknya, dia membiarkannya. Setelah keberadaan itu akan menyentuhnya, hal yang terjadi selanjutnya adalah ... tidak ada.
Keberadaan itu membiarkannya begitu saja saat akan menyentuhnya.
Shalltear merasa makhluk aneh itu berencana untuk menyeretnya, tetapi karena dia adalah seorang Undead, yang terakhir mengabaikannya begitu saja.
"Bagaimana kamu masih tetap bertahan-"
Namun, sebelum Valerie bisa menyelesaikan kalimatnya, dia sudah mencapai batasnya untuk tetap sadar, menyebabkan dia jatuh tersungkur di tanah.
Shalltear yang masih terhubung dengan pikirannya, sepertinya sedikit memahami apa maksud perkataannya.
Keberadaan yang dia rasakan sebelumnya akan menarik siapapun yang hidup jika orang itu mencoba untuk melihatnya, tapi karena Shalltear adalah Undead, dia tidak bisa melakukannya karena jenis itu tidak termasuk dalam targetnya.
Dia dalam hati memuji Pencipta dan para Supreme Being lainnya. Shalltear Bloodfallen diciptakan sebagai Vampir Sejati, yang termasuk ke dalam kategori undead itu sendiri.
Tapi karena ini adalah dunia yang berbeda baginya, sistem kekuatan dan bahkan ras juga berbeda, walaupun sebagian besar masih memiliki banyak kemiripan.
Vampir disini masih dikategorikan sebagai makhluk hidup walaupun itu hanya dalam kegelapan manusia.
Mereka sangat bersenang-senang berburu manusia, dan memandang manusia sebagai ternak darah mereka.
Mereka tidak memiliki bayangan yang membuatnya tidak bisa bercermin atau diambil gambarnya dengan kamera.
Sedangkan Shalltear adalah Vampir Sejati yang berasal dari Yggdrasil. Walaupun Asheel sudah sedikit merombak tubuh fisik pada beberapa penduduk Nazarick yang cukup penting baginya, tetap saja dasar-dasarnya masih sama dengan yang ada di Yggdrasil.
Karena perbedaan sistem ketetapan itulah yang membuat Valerie bingung kenapa Shalltear tidak terpengaruh bahkan setelah melihat dengan matanya sendiri penghuni jiwa kematian.
Bisa dibilang, keberadaan Shalltear atau bahkan Momonga dan beberapa Undead NPC lainnya di Nazarick adalah sebuah anomali.
Undead bisa ada karena energi negatif yang tertinggal dari masa hidup seseorang sehingga menempel pada jiwa dan terhubung dengan sisa-sisa fisik orang itu.
Itu disebut Remnant Soul atau jiwa yang tersisa. Undead bisa hidup dan memiliki kesadaran terbatas karena mereka menggunakan jiwa yang tersisa sebagai katalis untuk terus mempertahankan keberadaan mereka.
Oleh karena itu, Undead hanya bisa mewarisi sisi negatif manusia saat mereka masih hidup, membuat sebagian undead memiliki sifat jahat yang pada dasarnya adalah sifat asli manusia itu sendiri. Karena itu juga, Undead akan musnah jika energi negatif habis.
Itu bahkan lebih mustahil karena hanya dengan keberadaan manusia, asupan energi negatif tidak akan pernah habis. Itu karena sifat manusia itu sendiri yang memiliki kebaikan dan kejahatan di dalam diri mereka.
Tapi, itu semua mungkin tidak berlaku didunia ini karena perbedaan sistem ketetapan. Jadi untuk apa semua penjelasan tadi?
Nah, mungkin beberapa hal masih sama.
Kembali lagi ke penjelasan awal.
Keberadaan Shalltear adalah sebuah anomali di dunia ini, karena walaupun dia Undead, itu hanya berlaku pada tubuh fisik dan sifat dasarnya.
Artinya, dia masih memiliki jiwa utama yang berarti keberadaannya setara dengan makhluk hidup didunia ini. Meski begitu, itu tetap tidak terdeteksi dan dasarnya dia adalah seorang Undead.
Tapi, dengan otak pendek Shalltear, bagaimana dia bisa mengerti?
Diantara para Guardian yang lain, bahkan jika dia adalah yang terkuat diantara semuanya, dia adalah yang paling bodoh. Kecerdasannya hanya berada di atas Gargantua dan Victim.
Bagaimanapun, dia hanya menganggap bahwa dirinya superior karena diciptakan oleh makhluk yang dikatakan melampaui dewa itu sendiri.
Dia hanya mengerti beberapa hal.
"Hanya itu saja?" Shalltear merasa kecewa saat melihat Valerie pingsan begitu saja setelah yang terakhir mencoba mengeluarkan kekuatan tersembunyinya.
Lagipula, dia berkata seperti itu karena tidak tahu kekuatan sebenarnya dari Sephiroth Graal dan hanya mengira itu untuk meningkatkan kekuatannya dan menggunakan teknik aneh sebagai ganti kewarasannya.
Walaupun dia yang terbodoh diantara para rekannya, kecerdasannya masih sedikit diatas rata-rata.
Bagaimanapun dia dirancang untuk menjadi petarung terkuat, dan setelah beberapa kejadian yang terjadi disekitarnya, dia mencoba untuk mengembangkan diri sehingga bisa lebih berguna saat melayani Tuannya.
Dia menatap Valerie yang pingsan di tanah sebelum mendengus, "Yah, setidaknya kamu memiliki benda yang berguna bagi beliau. Tidak sia-sia kamu membangkitkannya disini."
Dia berjalan menuju Valerie dan setelah berada dijaraknya, dia menggunakan telekinesis untuk mengangkut tubuhnya sebelum menghilang pergi.