Cia menurut, Dhika menyeka airmatanya istrinya dengan sayang, "jangan perdulikan pria lain. Yang penting priamu tidak melakukan itu."
Dengan mata berkaca-kaca Cia menjawab, "kalo bapak kayak gitu. Saya pangkas habis punya bapak terus saya tinggal!"
Dhika meringis, bulu kuduknya merinding. Istrinya ini kalo ngancam lebih menakutkan dari mafia terkejam sekalipun.
Bayangin miliknya ilang sungguh kayak di paksa minum sianida. Menegangkan.
***
Jet pribadi mereka transit di Dubai selama empat jam. Cia dan Dhika jalan masuk bandara. Cia pakek kacamata besar supaya nutupin wajah sembab dan matanya yang udah sebesar biji kenari. Kata Dhika kalau tupai liat, langsung nerkam matanya, suami nggak ada akhlak. Ngejek aja taunya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com