"Maunya pas di tengah lapangan gini, dia kesamber petir." Celetuk Jo. Tawa pecah nggak ketahan lagi. Katakanlah mereka murid durhaka karena menyumpahi guru, tapi mang lucu kali lo ....
"Lo jahat banget sih Jo!" Cia terbahak sampek matanya berair. Buk Mel sempat berbalik dan melotot kearah mereka, tapi nggak sadar kalok dialah objek yang di tertawakan.
"Harapan gue banget sih itu." Sahutnya Jo di selingi tawa. Oh, Tuhan. Perut mereka sampe kram, akhirnya hukuman yang di jalani nggak terasa meski mereka dapat hukuman tambahan waktu sepuluh menit karena berani gerak.
Apes!
Dhika menatap dari jauh istrinya, binar kebahagiaan terpancar dari mata cantik itu. Anak seusianya masih sangat wajar melakukam hal-hal konyol bersama teman dekat, meski di hukum, nggak jadi beban.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com