webnovel

Jangan Berpikir Kotor, Syilla

Dhika tersenyum, penjelasan Cia sangat sederhana. Uniknya Cia, kalau dalam fase dewasa, semua yang keluar dari mulutnya bijak banget, bahkan orang dewasapun kalah. Tapi, kalo berada di fase seusianya, semua yang keluar dari bibir mungilnya hanyalah kalimat sederhana yang bisa menimbulkan senyum atau tawa bagi yang mendengar.

Dhika mengeratkan pelukkannya, "kamu sangat spesial. Tapi, saya akan tetap tegas dan keras dalam prinsip hidup dan aturan rumah tangga kita. Bucin saya sesuai jalur."

Cia terkekeh pelan, "ngaku ni? kalo sekarang udah bucin sama saya?"

"Ya." Satu kata itu aja jawaban si Dhika. Padahal Cia mau dengar pujian atau kalimat cinta lainnya gitu. Biar hatinya berbunga-bunga. Emang si Dhika asyem ....

Cia menarik dirinya sedikit, dia menatap mata Dhika dengan matanya yang sembab, dia yakin udah segede matanya udah segedek mata kodok, "bapak jangan salah paham sama kakek, dia nggak jelek-jelekkin Elle, kok."

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant