Dhika menarik napas, dia bangkit dan duduk menyandar di kepala ranjang, sedikit menarik selimut tapi Cia menahannya dengan kuat.
Alis Dhika mengernyit, "bagi sedikit." Cia menggeleng. Dhika menarik napas pelan, untuk sekarang dia agak takut dekat istrinya.
Takut kalo Cia marah benda pusakanya benar-benar di hantam dengan balok. Lebih baik mati daripada kehilangan kemampuannya di atas ranjang.
"Saya tidak pakai apapun, kalau kamu tidak bagi sedikit selimutnya, kamu dapat tontonan gratis. Mau?" Cia geleng dengan cepat.
"Pakek celana makanya, jangan alasan." Ketus Cia, nyolot kali.
"Kamu mau lihat?" Dhika siap-siap menyingkap selimutnya, dia berbuat seperti itu biar Cia berpaling.
"Mesum!" Pekik Cia sambil berbalik. Dhika langsung turun dari ranjang, kemudian mencari keberadaan boxernya yang ternyata ada di bagian ranjang istrinya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com