"Tapi tetap kalau jalan-jalan aku mau sama kalian berdua." Riangnya terus dia melanjutkan, "besok malam kita naik kapal pesiar ya? Booking kamar, kita nginap. Ajak Ruby dan orangtuamu."
Clara menatap suaminya, karena pada akhirnya keputusan ada di tangan pria itu. Mana bisa dia memutuskan meski hatinya pun ingin jalan-jalan sama Cia.
Boy menatap Cia, "saya akan minta izin bos," ucapnya.
Cia geleng, "masalah izin sama dia, biar saya aja. Bapak booking aja, kamar gimana juga saya nggak apa-apa." Dia tau pasti kamar yang bagus udah di pesan sama pengunjung lain dari jauh hari.
***
Selesai mandi, Cia baring di kasur. Dia memikirkan banyak hal sambil natap langit-langit kamar hotel yang sebenarnya nggak menarik sama sekali. Gitu-gitu aja bentukannya, tapi dia terhanyut karena pikirannya melanglang buana.
"Balikin, nggak, balikin, nggak, balikin, nggak, balikin." Dia menghitung kancing pyamanya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com